Ketegangan di Timur Tengah semakin meningkat seiring pernyataan mantan pejabat Israel, Benny Gantz, yang mendesak negaranya untuk mengalihkan fokus ke ancaman Hezbollah di Lebanon. Meskipun konflik dengan Hamas di Gaza belum selesai, Israel dihadapkan pada potensi perang baru di utara. Situasi ini menunjukkan kompleksitas geopolitik kawasan dan kemungkinan eskalasi konflik yang lebih luas di masa mendatang.
Konflik Israel-Hezbollah kembali memanas dengan serangan roket dan udara yang menewaskan petugas penyelamat Lebanon. Eskalasi kekerasan ini mengancam stabilitas kawasan, dengan korban sipil terus berjatuhan. Dunia internasional mengecam pelanggaran hukum humaniter, sementara kedua pihak saling menyalahkan. Situasi semakin kompleks dengan keterlibatan kelompok militan lain, menimbulkan kekhawatiran akan perang yang lebih luas di Timur Tengah.
Trauma yang dialami warga Lebanon akibat konflik berkepanjangan dan bencana besar terus menghantui kehidupan sehari-hari mereka. Banyak yang berjuang untuk menemukan ketenangan dan stabilitas, sementara ancaman baru terus muncul. Trauma ini berdampak serius pada kesehatan mental, menciptakan siklus ketidakpastian dan kecemasan yang sulit dihentikan. Untuk bisa pulih, mereka butuh keadilan dan stabilitas yang sayangnya masih belum jelas kapan bisa tercapai.
Serangan balasan Israel terhadap target Hizbullah di Lebanon mengindikasikan eskalasi konflik yang semakin memanas. Meskipun tidak ada korban jiwa, puluhan roket dari Lebanon yang memicu serangan ini menunjukkan meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut, mengancam stabilitas regional dan meningkatkan risiko konfrontasi lebih besar.
Serangan Israel kembali menghantam Gaza usai pembicaraan gencatan senjata dengan militan Hamas tidak mengalami kemajuan dan ketegangan meningkat di perbatasan utara Israel dengan Lebanon.
Kuwait dan Lebanon melarang penayangan film Barbie karena membawa isu-isu yang bertentangan dengan nilai Islam. Film yang dibintangi Ryan Gosling dan Margot Robbie