LANGIT7.ID-, Yogyakarta- - Di tengah persaingan industri perhotelan yang semakin ketat, Unisi Hotel Malioboro Jogja mencatatkan prestasi membanggakan dengan tingkat hunian mencapai 85%. Pencapaian ini menjadi bukti nyata bahwa konsep hotel syariah semakin diminati wisatawan yang berkunjung ke Kota Gudeg.
"Alhamdulillah, sejak Januari 2024, okupansi kami stabil di angka 83-85%. Bahkan saat weekend atau long weekend, kamar-kamar kami selalu penuh," ungkap Dedi R Yusma, General Manager Unisi Hotel Malioboro Jogja, dikutip Minggu (22/9/2024).
Dedi meyakini bahwa tingginya tingkat hunian ini tak lepas dari meningkatnya kesadaran masyarakat akan gaya hidup syariah. "Syariah telah menjadi lifestyle. Banyak keluarga dan pebisnis yang menjadikan kami pilihan utama saat berkunjung ke Yogyakarta," jelasnya.
Unisi Hotel Malioboro Jogja bukan sekadar mengklaim diri sebagai hotel syariah. Mereka telah mendapatkan sertifikasi resmi dari Dewan Syariah Nasional MUI, yang menjadikan mereka satu-satunya hotel di Yogyakarta dengan sertifikasi tersebut.
"Kami benar-benar menerapkan prinsip syariah dalam setiap aspek pelayanan. Mulai dari keramahan staf, kebersihan hotel, hingga kelengkapan fasilitas ibadah di setiap kamar," tegas Dedi.
Kesuksesan Unisi Hotel Malioboro Jogja dalam menjaga tingkat okupansi yang tinggi juga didukung oleh peningkatan kelas hotel menjadi bintang tiga pada tahun lalu. Hal ini semakin memperkuat posisi mereka di pasar hotel syariah Yogyakarta.
Arief Bachtiar, Ketua Pengembangan Usaha Yayasan Badan Wakaf UII selaku pengelola hotel, mengungkapkan rencana ekspansi ke depan. "Melihat tingginya minat masyarakat, kami berencana membangun hotel syariah kedua di Yogyakarta dengan skala yang lebih besar," ujarnya.
Tingginya okupansi Unisi Hotel Malioboro Jogja juga tercermin dalam kemeriahan perayaan ulang tahun ke-8 mereka. Acara yang digelar pada 17 September 2024 diisi dengan pengajian menghadirkan Ustadz Drs H Wijayanto MA dan pemotongan tumpeng.
Perayaan berlanjut pada 18 September dengan mengadakan gathering bersama mitra bisnis dan media. Para staf hotel memberikan kejutan dengan mengajak tamu undangan berjoget bersama, menunjukkan bahwa konsep syariah tidak menghalangi terciptanya suasana yang hangat dan menyenangkan.
Sebagai bagian dari strategi mempertahankan tingkat hunian yang tinggi, Unisi Hotel Malioboro Jogja terus melakukan inovasi. Salah satunya dengan menyediakan fasilitas meeting room yang baru. "Kami melihat potensi besar dari segmen MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) yang juga mencari akomodasi berbasis syariah," tambah Dedi.
Keberhasilan Unisi Hotel Malioboro Jogja dalam menjaga okupansi tinggi menjadi contoh nyata bahwa konsep hotel syariah bukan hanya bisa bertahan, tapi juga mampu bersaing dan berkembang di industri perhotelan Yogyakarta. Dengan rencana ekspansi yang ada, tampaknya tren positif ini akan terus berlanjut di masa mendatang.
(lam)