LANGIT7.ID-, Jakarta- - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) memproyeksikan peningkatan signifikan dalam pengumpulan zakat tahun ini. Ketua Baznas, Noor Achmad, mengungkapkan target optimis mencapai Rp 41 triliun pada akhir 2024, meningkat dari Rp 31 triliun yang telah terkumpul hingga September 2024.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambut baik proyeksi ini dalam Rapat Koordinasi Nasional Baznas di Istana Negara IKN, Rabu (25/9/2024). Beliau menekankan potensi besar zakat di Indonesia yang bisa mencapai Rp 300 triliun, mengingat status negara sebagai rumah bagi 236 juta penduduk Muslim.
"Indonesia diakui sebagai negara paling dermawan di dunia. Ini prestasi luar biasa yang harus kita optimalkan," ungkap Jokowi dengan bangga.
Untuk mewujudkan potensi ini, Presiden mendorong Baznas melakukan terobosan inovatif. Salah satunya adalah percepatan digitalisasi layanan zakat. "Era digital membuka peluang besar. Kita harus memanfaatkannya untuk mempermudah masyarakat berzakat," tambahnya.
Jokowi juga menekankan pentingnya membangun kepercayaan publik melalui transparansi dan profesionalisme dalam pengelolaan zakat. "Tata kelola yang baik dan akuntabel adalah kunci utama," tegasnya.
Sementara itu, Noor Achmad melaporkan pertumbuhan positif jumlah muzaki (pembayar zakat) yang kini mencapai 20,3 juta orang. "Kami optimis bisa meningkatkan jumlah ini menjadi 30 juta muzaki hingga akhir tahun," ujarnya.
Dengan strategi baru dan dukungan penuh pemerintah, Baznas siap mengoptimalkan potensi zakat untuk kemaslahatan umat dan pembangunan nasional dalam tiga bulan terakhir tahun 2024.
(lam)