LANGIT7.ID-, Jakarta- - Indonesia tengah mengukir prestasi gemilang dalam kancah industri halal global. Berdasarkan data terkini yang disampaikan oleh Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), negeri kepulauan ini kini menjadi rumah bagi setengah dari 30 produsen halal terkemuka di negara-negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Pencapaian ini diungkapkan oleh Sutan Emir Hidayat, Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah KNEKS, yang menekankan dominasi Indonesia terutama di sektor manufaktur, dengan industri kosmetik sebagai salah satu contoh yang menonjol.
Keunggulan Indonesia tidak hanya terbatas pada sektor produksi. Dalam dua tahun berturut-turut, 2023 dan 2024, Indonesia berhasil menduduki peringkat pertama dalam Indeks Perjalanan Muslim Global. Capaian ini menegaskan posisi Indonesia sebagai destinasi utama bagi wisatawan Muslim dari seluruh penjuru dunia, mengukuhkan daya tarik negeri ini dalam aspek pariwisata halal.
Perkembangan pesat Indonesia juga tercermin dalam laporan State of the Global Islamic Economy 2023, di mana negara ini berhasil meraih posisi ketiga secara global. Hidayat menyoroti kemajuan signifikan ini, mengingat beberapa tahun lalu Indonesia bahkan belum masuk dalam jajaran 10 besar. "Alhamdulillah, dalam kurun waktu 5-6 tahun terakhir, Indonesia berhasil meningkatkan peringkatnya secara dramatis di tingkat global," ujarnya dalam sebuah briefing media menjelang Rapat Pleno KNEKS 2024, Rabu (2/10/2024).
Dari segi ekonomi, kontribusi industri halal sungguh substansial. Secara global, konsumsi produk halal oleh masyarakat Muslim mencapai sekitar 2,29 triliun dolar AS. Di Indonesia sendiri, berdasarkan Kajian Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia (KEKSI) 2023 yang dilakukan Bank Indonesia, sektor ekonomi dan keuangan syariah menyumbang 46,71% dari PDB nasional, setara dengan Rp9.826,8 triliun.
Lebih lanjut, sektor rantai nilai halal (HVC) menunjukkan pertumbuhan yang mengagumkan, dengan peningkatan sebesar 3,9% dan kontribusi hampir 23% terhadap perekonomian nasional pada tahun 2023. Pertanian, industri makanan dan minuman, pariwisata, serta fesyen menjadi sektor-sektor unggulan yang mendorong pertumbuhan ini.
Perkembangan positif juga terlihat dalam pembiayaan syariah untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Per Maret 2024, pembiayaan ini telah mencapai Rp161,03 triliun, memenuhi 81,66% target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan hampir 60% sasaran Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI) 2019-2024.
Menyongsong masa depan, integrasi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 diharapkan akan semakin memacu pertumbuhan transaksi ekonomi syariah serta meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di sektor ini. Dengan berbagai pencapaian dan rencana strategis tersebut, Indonesia semakin memantapkan posisinya sebagai pemain kunci dalam industri halal global, memanfaatkan keragaman ekonomi dan inisiatif-inisiatif inovatif untuk terus unggul di kancah ekonomi Islam internasional.
(lam)