LANGIT7.ID-, Jakarta- - Pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Indonesia dan Bahrain berakhir dengan skor 2-2 di Stadion Nasional Bahrain pada Kamis malam. Namun, hasil imbang tersebut diwarnai kontroversi yang memicu kekecewaan dari kubu Tim Garuda.
Shin Tae-yong, pelatih kepala timnas Indonesia, mengungkapkan kekecewaannya terhadap beberapa keputusan wasit yang ia anggap kontroversial. Pria asal Korea Selatan itu menyoroti penambahan waktu yang berlebihan dan keputusan-keputusan wasit yang menurutnya tidak berimbang.
Baca juga:
Kontroversi Wasit Nodai Hasil Imbang Timnas Indonesia 2-2 Lawan Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026"Kedua tim melakukan yang terbaik sampai wasit meniupkan peluit panjang. Akan tetapi, saya harus memastikan kembali terkait dengan keputusan-keputusan wasit di pertandingan tadi. Bila AFC ingin semakin maju, maka keputusan dan kepemimpinan wasit juga perlu diperbaiki," ujar Shin dalam konferensi pers pasca-pertandingan.
Pertandingan berlangsung sengit dengan Indonesia sempat unggul 2-1 berkat gol-gol dari Ragnar Oratmangoen dan Rafael Struick. Namun, mimpi kemenangan Tim Garuda pupus di menit-menit akhir ketika Mohamed Marhoon mencetak gol penyeimbang di menit ke-99.
Baca juga:
Dramatis! Gol Telat Wak Haji Selamatkan Indonesia dari Kekalahan di Markas BahrainShin mengkritisi penambahan waktu yang menurutnya berlebihan. "Soal tambahan waktu, yang seharusnya enam menit namun menjadi lebih dari sembilan menit. Lalu, keputusan-keputusan wasit yang menurut saya bias. Saya rasa semua orang bisa memahami kenapa para pemain kami kesal dengan keputusan-keputusan tersebut," jelasnya.
Meskipun kecewa, pelatih berusia 53 tahun itu tetap memberikan apresiasi kepada anak asuhnya yang telah berjuang keras. Ia berharap para pemain tetap optimis menghadapi pertandingan-pertandingan selanjutnya di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026.
Hasil imbang ini meninggalkan rasa pahit bagi tim Indonesia yang sebelumnya berada di ambang kemenangan. Namun, satu poin yang diraih di kandang lawan tetap menjadi modal berharga bagi skuad Garuda dalam perjalanan mereka menuju Piala Dunia 2026.
(lam)