Djokovic Bertemu Sinner di Final Shanghai Master1000: Old Man vs Young Man, Siapa Yang Terbaik?

LANGIT7.ID-Shanghai; Petenis yang kini dijuluki "old man" Novak Djokovic tetap menunjukkan keperkasaannya saat tampil di semifinal shanghai master1000 menghadapi petenis Amerika Taylor Fritz.

Djokovic yang kini berada di peringkat 4 dunia, berhasil membuat Fritz pontang panting dan kesulitan meladeni placing bola Djpkovic. Apalagi ketika placing bola Djokovic dengan back hand spinnya yang keras yang sulit diantisipasi Fritz arah bolanya. Di sini, Fritz sering terkecoh. Dikira arah bola ke posisi kanan, ternyata Djokovic mengarahkan bolanya ke posisi kiri. Penampilan Djokovic yang kini mengejar gelar ke 100 menyudahi ambisi Fritz dengan score akhir 6-4, 7-6 (8-6).

Baca juga: Djokovic Melaju ke Semifinal Shanghai Master1000 Bertemu Taylor Fritz

Fritz yang kini peringkat 7 dunia sudah memberikan perlawanan seimbang di babak kedua, sehingga membuat score saling seimbang hingga game ke 6 dan dilanjutkan lewat tiebreak.



Penonton yang memadati venue utama sempat dibuat tegang saat di game kelima set kedua, Djokovic terlihat mengeluhkan pinggang bagian kirinya. Posisi peraih 24 grand slam ini sudah tertinggal satu game, dimana Fritz leading 6-5, dan posisi Djokovic tertinggal.

Namun setelah mendapat treatment dari tim medis, Djokovic satu satunya "the big three"(Roger Federer, Rafael Nadal, Djokovic) yang masih survive dalam persaingan grand slam dan atp master, berhasil bangkit. Djokovic berhasil memenangkan di game ke-6 sehingga score di set kedua seimbang 6-6.

Baca juga: Nadal Sudah Berprestasi, Sudah Berikan Segalanya di Tenis, Akhir Tahun Dengan Berat Hati Pilih Umumkan Pensiun

Saat masuk tiebreak, baik Fritz maupun Djokovic sama sama ngotot meraih point. Namun dalam sejarah tiebreak, Djokovic selalu dalam posisi beruntung alias tidak pernah kalah. Dan benar, dalam pertarungan terakhir lewat tiebrek ini, Djokovic yang sampai saat ini dinobatkan sebagai petenis terbaik dunia berhasil membuktikan kemenangan adu tiebrek.

Djokovic, peraih medali emas di olimpiade Paris setelah mengalahkan petenis rising star asal Spanyol, Carlos Alcaraz, di final akan bertemu petenis peringkat 1 dunia asal Italia, Jannik Sinner yang dalam partai semifinal mengalahkan Machac, petenis muda berbakat asal Cheko.

Pertemuan Djokovic vs Sinner masuk partai blockbuster karena masuk katagori final idial. Sinner representasi petenis muda yang sedang berkibar, sementara Djokovic representasi petenis generasi tua yang kini dijuluki sebagai "old man".

Sebenarnya sebagian penikmat tenis berharap di final terjadi pertemuan ulang antara Carlos Alcaraz dengan Djokovic yang keduanya terakhir bertemu di final olimpiade Paris, namun harapan itu gagal karena Alcaraz yang satu group dengan Sinner dikalahkan oleh Machac di partai perempat final.



Meskipun bukan Alcaraz lawan Djokovic di final shanghai master1000 ini, partai penutup tetap bakal menarik. Bakal melihat permainan terbaik dari keduanya. Tinggal siapa yang bakal menjadi yang terbaik, Djokovic atau Sinner?

Dalam wawancara dengan media brodcasting, Djokovic usai menyingkirkan Fritz, menyatakan siap menghadapi Sinner. "Saya tentu siap. Saya tahu Sinner petenis muda yang sangat berbahaya. Tapi apa pun saya harus siap," ujar Djokovic.

Dari prediksi sementara, posisi pertemuan Djokovic vs Sinner masih 4-3. Djokovic yang kini sudah berusia 38 tahun masih unggul satu kemenangan dengan Sinner yang secara usia terpaut jauh. Sinner masih 23 tahun. Ya inilah final yang menarik untuk ditonton karena old mand vs young man (saf)