LANGIT7.ID-, Jakarta- - Babak baru pengelolaan haji Indonesia resmi dimulai seiring pembentukan Badan Haji dan Umroh yang terpisah dari Kementerian Agama. Langkah bersejarah ini ditandai dengan pelantikan jajaran pimpinan badan baru tersebut di Istana Negara Jakarta.
Mochamad Irfan Yusuf, yang dipercaya memimpin Badan Haji dan Umroh, menjelaskan bahwa pemisahan ini merupakan inisiatif Presiden Prabowo Subianto untuk mengoptimalkan layanan ibadah haji.
"Kemandirian pengelolaan haji menjadi prioritas utama yang diamanatkan Presiden kepada kami. Beliau memberikan sejumlah arahan strategis untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji secara menyeluruh," ungkap Irfan usai pelantikan.
Pemisahan dari Kementerian Agama membawa dua misi utama yang diprioritaskan lembaga baru ini. Pertama, memastikan keamanan seluruh jamaah sejak keberangkatan. Kedua, meningkatkan kenyamanan selama pelaksanaan ibadah di Tanah Suci.
"Salah satu terobosan yang kami siapkan adalah pembangunan kompleks khusus jamaah Indonesia di Tanah Suci. Ini akan menjadi kawasan terpadu yang mengintegrasikan seluruh aktivitas jamaah haji dan umroh dari Indonesia," papar Irfan saat menjelaskan rencana strategis badan yang dipimpinnya.
Meski sudah terpisah, Badan Haji dan Umroh masih akan berkolaborasi dengan Direktorat Haji dan Umroh Kementerian Agama hingga tahun 2025. Target kemandirian penuh ditetapkan pada 2026.
"Proses transisi akan kami jalankan secara bertahap hingga 2025. Kami tetap menjalin sinergi erat dengan Direktorat Haji untuk memastikan transisi yang lancar," jelas Irfan mengenai rencana masa peralihan.
(lam)