LANGIT7.ID-, Jakarta- - Ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (RMI PBNU) KH Hodri Ariev meminta pengurus pesantren memberikan tempat pengaduan bagi santri korban kekerasan. Hal ini untuk memberikan perlindungan santri.
“Pengasuh dalam hal ini para pengurus pesantren perlu membuka pengaduan bagi para santri yang mengalami kekerasan, baik verbal maupun fisik, pengaduan untuk memberikan pencegahan dan perlindungan bagi mereka,” kata Kiai Hodri dikutip dari NU Online.
Dia juga mengingatkan pentingnya keterlibatan semua pihak sebagai ekosistem pendidikan pesantren dalam mewujudkan pesantren yang ramah santri. Sebab, pesantren merupakan lembaga pendidikan moral dan sosial.
Baca juga:
Pondok Pesantren Berprestasi di Sektor Ekonomi Ramaikan ISEF 2024“Keterlibatan semua pihak sangat penting karena perkembangan interaksi dan dinamika sosial saat ini sangat luar biasa, sehingga dibutuhkan pihak-pihak untuk membantu pengasuh/pengurus pesantren dalam mencegah terjadinya kekerasan, sekaligus mewujudkan lingkungan yang nyaman dan kondusif untuk pembinaan para santri,” terangnya.
Kiai Hodri juga menekankan pentingnya pertemuan berkala dengan para wali santri, dengan para alumni, dan dengan para tetangga pesantren. Langkah tersebut dapat membantu pesantren dalam mewujudkan lingkungan belajar yang nyaman dan damai.
“Terwujudnya pesantren yang kondusif, damai, dan nyaman bagi para santri tentu akan memberi kontribusi pada terwujudnya lingkungan belajar yang sangat baik,” tegasnya.
Ia juga menjelaskan hakikat pendidikan pesantren merupakan pendidikan yang ramah kepada siapapun. “Sebenarnya, hakikat pendidikan di pesantren adalah pendidikan ramah kepada siapapun. Karena keramahan merupakan bagian penting dalam pendidikan akhlak,” jelas Kiai Hodri.
Dia menyebutkan, pesantren ramah anak merupakan langkah mengklaim kembali (reclaiming) nilai-nilai pendidikan pesantren. “Pesantren ramah anak merupakan langkah reclaiming nilai-nilai pendidikan pesantren,” ungkapnya.
Dia memaparkan bawah terjadinya kekerasan di pesantren merupakan semangat pendidikan pesantren yang harus dikembalikan pada pola pengasuhan masa lalu yang memperhatikan kasih sayang.
Baca juga:
Keberadaan Toko Madura Dinilai Gerakkan Ekonomi Keumatan“Salah satu hal penting yang harus dilakukan adalah dengan mengembalikan pola pengasuhan seperti pada pesantren-pesantren di masa lalu, seperti para kiai yang memperhatikan para santri dengan pandangan kasih sayang,” paparnya.
Kiai Hodri juga mengatakan bahwa perlu adanya langkah-langkah konkret bersama di kalangan para pengasuh pesantren untuk saling menguatkan nilai-nilai mendasar pengasuhan dengan kasih sayang.
"Saling mengingatkan pentingnya membimbing dan membina para santri sebagai generasi kita," tandasnya.
(ori)