LANGIT7.ID-, Jakarta- - Tentara Israel mengeluarkan perintah evakuasi baru kepada penduduk di kawasan pinggiran timur Kota Gaza, memicu gelombang pengungsian baru pada hari Minggu. Seorang direktur rumah sakit terluka dalam serangan drone Israel, menurut petugas medis Palestina.
Perintah evakuasi baru untuk kawasan Shejaia yang diposting oleh juru bicara tentara Israel di platform X pada Sabtu malam disebabkan karena militan Palestina menembakkan roket dari distrik yang padat penduduk di bagian utara Jalur Gaza.
"Demi keselamatan Anda, Anda harus segera mengungsi ke selatan," kata postingan militer tersebut. Serangan roket pada hari Sabtu diklaim oleh sayap bersenjata Hamas, yang mengatakan telah menargetkan pangkalan tentara Israel di perbatasan.
Baca juga:
Netanyahu Jadi Buronan ICC, Masa Depan Israel Terancam
Video yang beredar di media sosial dan media Palestina menunjukkan warga meninggalkan Shejaia menggunakan gerobak keledai dan becak, sementara yang lain, termasuk anak-anak membawa ransel, berjalan kaki. Keluarga yang tinggal di daerah yang ditargetkan mulai meninggalkan rumah mereka setelah malam hari pada hari Sabtu hingga dini hari Minggu.
Di Gaza tengah, petugas kesehatan mengatakan setidaknya 10 warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel di kamp-kamp urban al-Maghazi dan al-Bureij sejak Sabtu malam.
Direktur rumah sakit Hussam Abu Safiya terluka parah setelah drone Israel menjatuhkan bom di Rumah Sakit Kamal Adwan. "Ini tidak akan menghentikan kami menjalankan misi kemanusiaan dan kami akan terus melakukan pekerjaan ini dengan biaya apapun," kata Abu Safiya dalam pernyataan video yang disebarkan kementerian kesehatan pada hari Minggu.
Pasukan Israel mengatakan militan bersenjata menggunakan bangunan sipil termasuk kompleks perumahan, rumah sakit dan sekolah sebagai tempat operasi. Hamas membantah hal ini dan menuduh pasukan Israel secara membabi buta menargetkan area berpenghuni.
Kamal Adwan adalah satu dari tiga rumah sakit di Gaza utara yang hampir tidak beroperasi karena pasukan Israel menahan dan mengusir staf medis serta mencegah pasokan medis darurat, makanan dan bahan bakar mencapai mereka.
Dalam beberapa minggu terakhir, Israel mengatakan telah memfasilitasi pengiriman pasokan medis dan bahan bakar serta pemindahan pasien dari rumah sakit Gaza utara bekerja sama dengan organisasi internasional seperti WHO.
Kampanye Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 44.000 orang dan mengungsikan hampir seluruh penduduk wilayah tersebut yang berjumlah 2,3 juta orang setidaknya satu kali. Perang pecah sebagai respons terhadap serangan lintas batas oleh militan pimpinan Hamas pada 7 Oktober 2023.
(lam)