LANGIT7.ID-, Bogor- - Sebanyak 500 santri Pondok Pesantren Fajar Dunia Cileungsi, Kabupaten Bogor dan Pondok Pesantren Nurul Huda, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi mengikuti edukasi dan literasi keuangan syariah oleh NU Care-LAZISNU PBNU.
Kegiatan tersebut memberi semangat dalam memperkuat pemahaman santri tentang pengelolaan keuangan. Juga membekali santri-santri dengan pengetahuan penting di dunia keuangan syariah juga kewirausahaan.
Menurut Wakil Direktur Fundraising NU Care-LAZISNU PBNU, Anik Rifqoh, kegiatan bekerja sama dengan PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) Prudential Syariah berkolaborasi dengan Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) atau Asosiasi Pondok Pesantren PBNU dan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU).
Baca juga:
FEB UWKS Gandeng Bank BTN Edukasi Mahasiswa Terhindar Judi Online"Ini bagian dari program kolaborasi kami di LAZISNU dengan Prudential Syariah dan juga lembaga, badan otonom, serta pesantren NU," kata Anik Rifqoh di kantor NU Care-LAZISNU PBNU, Jakarta Pusat.
Perwakilan dari Prudential Syariah, Nurofiq Jahuri mengungkapkan edukasi dan literasi keuangan perlu ditanamkan sejak dini agar saat dewasa bisa dengan bijak mengelola keuangan.
“Edukasi dan literasi untuk santri ini penting ditanamkan sejak dini, untuk memahami keuangan syariah serta bagaimana cara mengelola keuangan dengan bijak," ujar Nurofiq.
"Harapan kami, dengan adanya literasi ini, santri bisa memahami pentingnya keuangan syariah," imbuhnya.
Pengurus RMI PBNU, Ahmad Shofie Azzaki menyampaikan harapannya dengan adanya kegiatan Literasi Keuangan Syariah bagi para santri. "Kami berharap santri di seluruh Indonesia terus meningkatkan pemahaman mereka agar merdeka secara ekonomi, agar dapat memberikan kontribusi penting bagi bangsa," ungkapnya.
Pada kegiatan tersebut, perwakilan dari IPNU, M Ghulam Dhofir Mansur menjelaskan materi tentang kewirausahaan kepada para santri.
"Bahwa penting bagi para santri membangun jiwa wirausaha sebagai bekal hidup mandiri," terang Ketua Bidang Organisasi Pimpinan Pusat IPNU ini.
Dia menambahkan bahwa IPNU pun punya program Lekas (Lembaga Ekonomi Kreatif Santri dan Pelajar), yang menjadi wadah untuk membina santri yang ingin belajar dan mengeksplorasi dunia usaha. "Kami ingin mereka bisa menyalurkan ide-ide kreatif tentang wirausaha melalui wadah ini," pungkasnya.
(ori)