Menteri Pariwisata Masuk Jajaran Terkaya di Kabinet, Harta Mencapai Rp5,4 Triliun dari Bisnis dan Investasi

LANGIT7.ID-Jakarta; Transparansi kekayaan pejabat negara kembali menjadi sorotan setelah Menteri Pariwisata Widiyanti Putri melaporkan total harta kekayaannya yang mencapai Rp 5,435 triliun kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Laporan resmi yang tercatat dalam sistem LHKPN KPK per Selasa (21/1/2025) ini menunjukkan portofolio investasi yang beragam, dengan surat berharga mendominasi sebesar Rp 5,075 triliun.

Dalam laporan kekayaannya, Widiyanti memiliki tujuh properti premium di Jakarta Selatan dengan total nilai Rp 152,02 miliar. Properti tersebut mencakup tanah dan bangunan seluas 3.630 m2/3.068 m2 senilai Rp 68,15 miliar, properti seluas 1.150 m2/48 m2 bernilai Rp 18,75 miliar, tanah dan bangunan 474 m2/10 m2 seharga Rp 7,68 miliar, serta bangunan 328 m2 senilai Rp 4,40 miliar. Tiga properti lainnya meliputi tanah dan bangunan seluas 847 m2/326 m2 bernilai Rp 14,53 miliar, properti 1.340 m2/300 m2 seharga Rp 22,57 miliar, dan tanah beserta bangunan 980 m2/30 m2 senilai Rp 15,91 miliar.

Koleksi kendaraan mewah Menteri Pariwisata ini mencapai nilai Rp 19,46 miliar, terdiri dari tujuh unit mobil premium. Bentley Flying Spur W12 tahun 2022 menjadi yang termahal dengan nilai Rp 4,57 miliar, disusul Lexus LS500H 2024 seharga Rp 3,65 miliar. Koleksi lainnya termasuk Mercedes Benz S63 2014 (Rp 2,96 miliar), Bentley Continental GT 2011 (Rp 2,87 miliar), Land Rover Range 5.0 Autobiography A/T 2013 (Rp 2,38 miliar), Lexus LM350H 2024 (Rp 2,50 miliar), dan Toyota Vellfire 3.5 AT 2011 (Rp 506 juta).

Portofolio kekayaan Widiyanti juga mencakup harta bergerak lainnya senilai Rp 43,81 miliar, kas dan setara kas sebesar Rp 67,16 miliar, serta harta dalam kategori lainnya mencapai Rp 77,71 miliar. Seluruh aset tersebut dilaporkan sebagai hasil perolehan sendiri.

Posisi Widiyanti sebagai menteri dengan harta terbanyak dalam kabinet Prabowo Subianto diikuti oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Rosan Perkasa Roeslani.