Kabar Terkini: Israel-Hamas Setujui Pembukaan Perbatasan Rafah

LANGIT7.ID-Jakarta; Jalur perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir akan dibuka kembali pada hari Sabtu menyusul pertukaran sandera dan tahanan keempat di bawah kesepakatan gencatan senjata, menurut pejabat Hamas dan sumber yang mengetahui diskusi tersebut.

"Para mediator telah memberitahu Hamas tentang persetujuan Israel untuk membuka perlintasan Rafah besok, Sabtu, setelah selesainya pertukaran tahanan batch keempat," kata pejabat Hamas tersebut.

Sumber tersebut menjelaskan bahwa warga Palestina yang terluka akan dievakuasi dari wilayah tersebut di perlintasan, "sesuai dengan kesepakatan gencatan senjata Gaza dan pembebasan sandera."

Perlintasan perbatasan Rafah dengan Mesir merupakan salah satu pintu masuk utama ke wilayah Palestina dan jalur vital untuk bantuan kemanusiaan. Namun, perbatasan telah ditutup sejak pasukan Israel merebut sisi Palestina pada Mei tahun lalu.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Kaja Kallas mengatakan pada hari Jumat bahwa blok 27 anggota telah mengerahkan misi pemantauan di perlintasan Rafah "atas permintaan Palestina dan Israel."

"Misi ini akan mendukung personel perbatasan Palestina dan memungkinkan perpindahan individu keluar dari Gaza, termasuk mereka yang membutuhkan perawatan medis," tulisnya di platform X.

Israel dan Hamas akan melakukan pertukaran sandera-tahanan keempat mereka pada hari Sabtu sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata yang mulai berlaku pada 19 Januari.

Sejauh ini 15 sandera telah diserahkan kepada Komite Internasional Palang Merah (ICRC) sebagai pertukaran dengan ratusan tahanan Palestina.

Kelompok kampanye Israel, Forum Keluarga Sandera dan yang Hilang, menyebutkan sandera Israel yang akan dibebaskan pada hari Sabtu adalah Yarden Bibas, warga negara ganda Amerika Keith Siegel dan warga negara ganda Prancis Ofer Kalderon.

Sebagai gantinya, Israel akan membebaskan 90 tahanan, sembilan di antaranya menjalani hukuman seumur hidup, kata kelompok advokasi Klub Tahanan Palestina.

Selama 42 hari pertama, pasukan Israel akan mundur dari wilayah padat penduduk Gaza, kata mediator Qatar saat kesepakatan diumumkan awal bulan ini.

Media Israel melaporkan bahwa dalam kesepakatan yang diusulkan, Israel akan mempertahankan zona penyangga di dalam Gaza selama fase pertama. Pasukan Israel diperkirakan akan tetap berada "800 meter di dalam Gaza membentang dari Rafah di selatan hingga Beit Hanun di utara," menurut sumber yang dekat dengan Hamas.