LANGIT7.ID-Nabi Muhammad saw adalah teladan bagi semua. Termasuk keteladanannya dalam menerapkan pola hidup sederhana.
Kisah-kisah kesederhanaan Rasulullah bisa menjadi cerminan bahwa kita semua perlu introspeksi diri di tengah kehidupan yang semakin menunjukkan kemewahan di mana-mana.
Cerita kesederhanaan Nabi Muhammad saw terkumpul dari sejumlah kisah para sahabat maupun keluarganya.
Suatu hari, Umar bin Khattab berkunjung ke rumah Rasulullah. Beliau mendapati Nabi berbaring di atas tikar sederhana yang meninggalkan bekas di tubuh mulianya.
Umar menangis melihat kesederhanaan ini, mengingat pada saat yang sama raja-raja Persia dan Romawi hidup dalam kemewahan.
Aisyah ra. pernah menceritakan bahwa terkadang sebulan penuh berlalu tanpa ada api yang menyala di dapur Rasulullah SAW. Keluarga beliau hanya bertahan dengan kurma dan air.
Padahal, jika beliau menginginkan, istana-istana megah dan hidangan mewah bisa saja tersedia di hadapannya.
Berkah di balik kesederhanaan Ternyata kesederhanaan itu mengandung berkah, yang mungkin tidak semua orang memahaminya. Sebagaimana dikutip dari darunnajah.com, berikut beberapa berkah yang bisa kita dapatkan:
1. Fokus pada Tujuan Hakiki
“Apa urusanku dengan dunia? Aku di dunia ini hanyalah seperti pengembara yang berteduh di bawah pohon, kemudian pergi dan meninggalkannya.” (HR. Tirmidzi)
Rasulullah mengajarkan bahwa kehidupan dunia hanyalah persinggahan. Layaknya musafir yang tidak perlu membawa terlalu banyak beban dalam perjalanannya.
2. Ketenangan Jiwa
Semakin sedikit ketergantungan kita pada hal duniawi, semakin bebas jiwa kita dari kegelisahan. Rasulullah mencontohkan bagaimana hidup bahagia tanpa diperbudak oleh materi.
3. Lebih Banyak Berbagi
Dengan hidup sederhana, lebih banyak yang bisa kita bagikan kepada sesama. Rasulullah selalu mengutamakan memberi, bahkan ketika beliau sendiri dalam kesulitan.
4. Hidup Lebih Bermakna
Ketika kita tidak sibuk mengejar materi, kita punya lebih banyak waktu untuk hal-hal yang benar-benar penting: ibadah, keluarga, dan membantu sesama.
5. Rezeki yang Berkah
“Sungguh beruntung orang yang masuk Islam, diberi rezeki yang cukup, dan dia merasa puas dengan apa yang Allah berikan kepadanya.” (HR. Muslim)
6. Ketenangan Batin
Hidup sederhana membebaskan kita dari stress mengejar tren dan kompetisi materialistis yang tak berkesudahan.
Kesederhanaan Rasulullah bukanlah tentang hidup dalam kekurangan, melainkan tentang hidup secukupnya dengan penuh keberkahan. Di tengah gemerlap dunia modern, pelajaran ini menjadi sangat relevan untuk menemukan kebahagiaan sejati.(*)
(hbd)