Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Sabtu, 24 Mei 2025
home global news detail berita

Teknik Blending dalam Industri BBM Jadi Sorotan Usai Penetapan Tersangka Pejabat Pertamina

tim langit 7 Rabu, 26 Februari 2025 - 14:16 WIB
Teknik Blending dalam Industri BBM Jadi Sorotan Usai Penetapan Tersangka Pejabat Pertamina
LANGIT7.ID-Jakarta; Praktik blending dalam industri bahan bakar minyak (BBM) kembali menjadi perhatian publik setelah Kejaksaan Agung menetapkan sejumlah pejabat Pertamina sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan BBM. Masyarakat perlu memahami bahwa blending yang dilakukan sesuai prosedur merupakan bagian standar dari proses produksi, namun dapat menjadi masalah ketika dilakukan secara tidak sesuai aturan.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menjelaskan bahwa dalam industri perminyakan, blending adalah "proses pencampuran bahan bakar atau dengan unsur kimia lain untuk mencapai kadar oktan atau RON tertentu dan parameter kualitas lainnya." Proses ini merupakan praktik umum (common practice) yang dilakukan produsen BBM di seluruh dunia.

Baca juga: Pertamina Ungkap Ketatnya Pengawasan Kualitas BBM Pertamax, Tidak Ada Pengoplosan

Pernyataan ini disampaikan sebagai klarifikasi Pertamina atas beredarnya isu di media sosial yang menyebut Pertamax sebagai BBM oplosan. "Terkait isu yang beredar bahwa BBM Pertamax merupakan oplosan, itu tidak benar," tegas Fadjar dalam keterangan resmi, Rabu (26/2/2025).

Fadjar memberi contoh konkret proses blending dalam produksi Pertalite, yaitu dengan mencampurkan komponen bahan bakar RON 92 atau yang lebih tinggi dengan bahan bakar RON yang lebih rendah untuk mencapai standar RON 90. Berbeda dengan blending, oplosan merujuk pada pencampuran yang tidak sesuai prosedur dan aturan yang berlaku.

Baca juga: Jejak Broker Swasta di Balik Skandal Korupsi Pertamina: Manipulasi Impor Minyak Rugikan Negara Rp193,7 Triliun

Kasus yang kini ditangani Kejaksaan Agung bukan tentang kualitas produk akhir Pertamax yang dijual di pasaran, melainkan dugaan penyimpangan dalam proses pengadaan. Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung Abdul Qohar mengungkapkan bahwa "Dalam pengadaan produk kilang oleh PT Pertamina Patra Niaga, tersangka RS melakukan pembelian untuk Ron 92 (Pertamax), padahal sebenarnya hanya membeli Ron 90 (Pertalite) atau lebih rendah kemudian dilakukan blending di storage/depo untuk menjadi Ron 92 dan hal tersebut tidak diperbolehkan."

Para tersangka dalam kasus ini meliputi Riva Siahaan (RS) selaku Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, SDS selaku Direktur Feed stock and Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional, serta beberapa pejabat lainnya dari Pertamina dan pihak swasta yang terlibat dalam pengadaan tersebut.

Baca juga: Pengoplosan Pertalite Jadi Pertamax Berdampak pada APBN: Subsidi BBM Membengkak Akibat Kasus Korupsi Pertamina Rp193,7 Triliun

Meski ada dugaan penyimpangan dalam proses pengadaan, Pertamina meyakinkan bahwa kualitas BBM yang dijual ke masyarakat tetap terjamin. "Kualitas Pertamax sudah sesuai dengan spesifikasinya, yaitu dengan standar oktan 92," jelas Fadjar. Jaminan kualitas ini diperkuat dengan pengawasan rutin Kementerian ESDM melalui uji sampel BBM dari berbagai SPBU secara periodik.

Dengan pemahaman yang tepat mengenai proses blending dalam industri BBM, diharapkan masyarakat dapat membedakan antara praktik standar dan penyimpangan, serta tidak ragu terhadap kualitas BBM yang mereka gunakan sehari-hari.

(lam)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Sabtu 24 Mei 2025
Imsak
04:26
Shubuh
04:36
Dhuhur
11:53
Ashar
15:14
Maghrib
17:47
Isya
19:00
Lihat Selengkapnya
TOPIK TERPOPULER
Terpopuler 2 pns
4 pppk
5 asn
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ اِنَّ الْمَوْتَ الَّذِيْ تَفِرُّوْنَ مِنْهُ فَاِنَّهٗ مُلٰقِيْكُمْ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِلٰى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ࣖ
Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan