LANGIT7.ID-Jakarta; Aspek ekonomi dan sosial menjadi salah satu dimensi penting namun sering terabaikan dalam persiapan bulan Ramadhan. Ustaz Adi Hidayat, dalam ceramahnya yang disampaikan melalui kanal YouTube Adi Hidayat Official, menyoroti pentingnya kesiapan finansial untuk memaksimalkan ibadah sosial selama bulan suci.
Menurut pendakwah kondang tersebut, Nabi Muhammad SAW memberikan teladan khusus terkait perencanaan keuangan menjelang Ramadhan. "Rasulullah mengajarkan para sahabatnya untuk mempersiapkan dana khusus sedekah sebelum memasuki bulan Ramadhan," ungkap Ustaz Adi Hidayat dikutip Rabu (26/2/2025).
Pernyataan ini menegaskan bahwa persiapan finansial merupakan bagian integral dari sunnah Rasulullah.
Baca juga: Ustaz Adi Hidayat Ungkap Tiga Cara Maksimalkan Ibadah di Bulan RamadhanKeistimewaan Rasulullah dalam hal sedekah dan infak terlihat dari sifat beliau yang semakin dermawan ketika Ramadhan tiba. "Baginda Nabi terkenal dengan sifat dermawan dan kelembutan hatinya, yang semakin meningkat ketika bulan suci datang," jelas Ustaz Adi Hidayat. Hal ini mengindikasikan bahwa peningkatan kedermawanan di bulan Ramadhan bukan sekadar anjuran biasa, melainkan praktik yang secara konsisten dicontohkan oleh Rasulullah.
Fenomena infak Ramadhan ini juga memiliki dimensi sosial yang kuat, di mana Rasulullah mengajak para sahabatnya untuk turut berkontribusi dalam membangun iklim kedermawanan kolektif. Hal ini menunjukkan bahwa ibadah Ramadhan tidak hanya bersifat personal melalui puasa, shalat, dan membaca Al-Quran, tetapi juga memiliki aspek komunal yang bertujuan memperkuat jaring pengaman sosial melalui distribusi kekayaan kepada yang membutuhkan.
Tradisi infak yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW ini memiliki relevansi kuat dengan kondisi masyarakat modern. Di tengah gaya hidup konsumtif yang kerap meningkat selama Ramadhan, ajaran Nabi untuk merencanakan anggaran infak menjadi sangat penting sebagai pengingat bahwa esensi Ramadhan bukanlah konsumsi berlebihan, melainkan berbagi dengan sesama.
Ustaz Adi Hidayat juga menekankan bahwa perencanaan infak ini dilakukan "jauh sebelum bulan Ramadhan tiba," yang berarti memerlukan persiapan matang. Konsep ini mengajarkan pentingnya manajemen keuangan Islami, di mana alokasi untuk infak dan sedekah sudah direncanakan sejak awal, bukan hanya dari sisa pengeluaran.
Dalam konteks ekonomi sosial, infak Ramadhan yang direncanakan dengan baik dapat menjadi instrumen pemerataan kesejahteraan yang efektif. Ketika setiap muslim merencanakan dan melaksanakan infak secara optimal selama Ramadhan, dampak sosialnya akan terasa lebih luas, terutama bagi masyarakat kurang mampu yang membutuhkan bantuan.
Selain itu, praktik infak yang dicontohkan Rasulullah SAW mengajarkan tentang keberlanjutan dalam beramal. Kedermawanan yang ditunjukkan oleh Nabi tidak hanya terjadi sekali waktu, tetapi konsisten dan bahkan meningkat di bulan Ramadhan, menunjukkan pentingnya membangun kebiasaan bersedekah yang berkelanjutan.
(lam)