LANGIT7.ID-, Surabaya- - Semarak Ramadhan di lingkungan kampus Universitas Negeri Surabaya (Unesa) membawa kesan tersendiri bagi enam mahasiswa asing yang kuliah di sana.
Para mahasiswa Program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) ini berpartisipasi sebagai panitia dalam acara buka bersama dan bagi takjil di lingkungan kampus.
Mereka merupakan mahasiswa S-1 dan S-2 Program Kemitraan Negara Berkembang (KNB) yang berasal dari India, Malaysia, Filipina, Yaman, Uganda, dan Myanmar. Mereka bergantian membantu menyiapkan menu buka bersama.
Menurut Ketua Program BIPA Unesa, Octo Dendy Andriyanto, selain mahasiswa program KNB tersebut, nanti juga akan menyusul mahasiswa program darmasiswa dari Korea dan China.
Keterlibatan mahasiswa asing tersebut dimaksudkan agar mereka bisa merasakan secara langsung tradisi khas Indonesia saat bulan Ramadan, yaitu buka bersama.
Baca juga:
Ciptakan Kebersamaan, Unesa Gelar Buka Puasa Bersama Masyarakat Selama RamadhanApalagi kegiatan bagi-bagi takjil ini merupakan representasi nilai-nilai sosial dan keberagaman agama di Indonesia.
Bagi mahasiswa asing, kegiatan seperti ini merupakan pengalaman belajar yang tak ternilai. Mereka tidak hanya belajar bahasa Indonesia melalui buku atau di kelas perkuliahan, tetapi juga melalui interaksi langsung dengan masyarakat.
“Melalui kegiatan ini, harapannya mereka punya pengalaman akan toleransi, juga pengalaman serta pemahaman lintas budaya,” ucap dosen Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) itu.
Salah satu mahasiswa BIPA asal Myanmar, Lu Min Khan menyampaikan bahwa kegiatan ini mengingatkan pada tradisi serupa di negaranya.
“Bagi-bagi makanan seperti sangat bagus dan saya menyukainya, dan dalam agama saya, kami juga melakukan hal serupa di sekitar bulan Juli dan Agustus,” jelas Lu.
Wan Nur Hafizah Binti Wan Mohammad Noor, mahasiswa S-2 asal Malaysia mengaku terkesan melihat antusiasme civitas dan masyarakat yang ikut meramaikan acara buka bersama tersebut.
“Antrean pengambilan makanannya sangat panjang. Bagi saya itu hal yang baru dan acaranya sesuai ekspektasi, tidak hanya mahasiswa, semua orang bisa ambil makanan dengan gratis,” ucapnya.
Pengalaman berbagi takjil ini juga memberikan kesan mendalam bagi Dianoray Decampong H. Omar, mahasiswa S-2 BIPA asal Filipina. Sebagai orang yang sudah sering bergabung dengan kegiatan seperti ini, ia merasa senang melihat antusiasme pengunjung yang terus berdatangan.
Menurutnya, berpartisipasi dalam kegiatan ini bukan hanya memberikan pengalaman yang baik, namun juga ganjaran, sebab ini merupakan kebaikan antar-sesama
(ori)