Kolom Hikmah Petunjuk-Nya: Mari Kita Buka Hati, Di Hari yang Fitri, Saling Bermaafan Menuju Kemenangan
tim langit 7Senin, 31 Maret 2025 - 13:22 WIB
Warga bermaaf-maafan usai menjalankan Shalat Idul Fitri. Foto: PT Djarum
LANGIT7.ID-Hari Raya Idulfitri telah tiba, momen yang ditunggu-tunggu umat Muslim di seluruh dunia setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa. Hari kemenangan ini menjadi bukti keberhasilan dalam menahan hawa nafsu dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT selama bulan Ramadan.
Hari yang fitri menjadi momentum yang tepat untuk membuka hati seluas-luasnya. Setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa dan memperbanyak amal kebaikan, kini saatnya untuk menyucikan hati dan jiwa dengan saling memaafkan. Sebagaimana makna fitri itu sendiri, yang berarti kembali ke fitrah, ke keadaan suci dan bersih.
PT Djarum kembali menyampaikan pesan kebaikan untuk memaknai bulan Ramadan dan menyambut Hari Raya Idulfitri tahun ini, dengan mengangkat tema "Hikmah Petunjuk-Nya". Tema tersebut mengingatkan kita sebagai manusia yang seringkali berdoa dan memohon petunjuk-Nya, namun terkadang belum membuka hati untuk menerima pentunjuk-Nya tersebut. Padahal mungkin jawaban dan petunjuk-Nya sudah ada di depan kita.
Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an Surah Ali Imran ayat 134: "...dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan." Ayat ini menegaskan betapa tingginya nilai memaafkan dalam Islam, hingga orang yang memaafkan disebut sebagai orang yang dicintai Allah.
Saling bermaafan menjadi salah satu tradisi yang tak terpisahkan dari perayaan Idulfitri. Ini bukan sekadar rutinitas tahunan, tetapi merupakan proses penyucian diri dan jiwa dari segala kesalahan dan dosa terhadap sesama. Dengan saling memaafkan, beban di hati menjadi lebih ringan, dan hubungan yang mungkin retak dapat diperbaiki kembali.
Menuju kemenangan dalam konteks Idulfitri bukan hanya berarti berhasil menyelesaikan ibadah puasa, tetapi juga berhasil mengalahkan ego dan hawa nafsu yang seringkali menjadi penghalang dalam hubungan antar sesama. Kemenangan hakiki adalah ketika kita mampu menjadikan diri kita lebih baik dari hari ke hari, lebih peka terhadap sekitar, dan lebih dekat dengan Sang Pencipta.
Di era yang serba digital dan individualistis ini, momen Idulfitri menjadi pengingat penting bahwa kita adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan. Meski mungkin tidak bisa bertemu secara langsung karena berbagai keterbatasan, semangat untuk saling memaafkan dan membuka hati tetap bisa dilakukan melalui berbagai media komunikasi yang ada.
Mari kita jadikan momentum Idulfitri ini sebagai awal dari perubahan diri yang lebih baik. Membuka hati untuk menerima petunjuk-Nya, saling memaafkan untuk menyucikan diri, dan bersama-sama menuju kemenangan hakiki yang tidak hanya dirasakan di dunia, tetapi juga di akhirat kelak.
Selamat Hari Raya Idulfitri, mohon maaf lahir dan batin. Semoga kita semua termasuk dalam golongan yang kembali fitri, suci, dan menang dalam menghadapi ujian kehidupan.
Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.