Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Ahad, 18 Mei 2025
home masjid detail berita

Asal Mula Mengapa Allah Menugaskan Izrail sebagai Malaikat Pencabut Nyawa

miftah yusufpati Senin, 05 Mei 2025 - 17:45 WIB
Asal Mula Mengapa Allah Menugaskan Izrail sebagai Malaikat Pencabut Nyawa
Malaikat Izrail bertugas mencabut nyawa. Ilustrasi: Ist
LANGIT7.ID-Asal mula mengapa Malaikat Izrail ditunjuk Allah sebagai malaikat pencabut nyawa dikisahkan dikisahkan Abdul Malik bin Muhammad bin Isma’il Abu Manshur ats-Tsa’alaby an-Naisabury atau Ats-Tsa’labi (350 H-429 H) di dalam kitabnya. Ats-Tsa’alaby mengatakan, tatkala Allah menciptakan Adam as, Dia mewahyukan kepada bumi:

"Sesungguhnya Aku akan menciptakan makhluk dari permukaanmu. Di antara mereka akan ada yang menaati-Ku dan ada pula yang mendurhakai-Ku. Barangsiapa menaati-Ku, maka Aku masukkan dia ke dalam surga; dan barangsiapa mendurhakai-Ku, maka akan Aku masukkan dia ke dalam neraka.”

Kemudian Allah mengutus malaikat Jibril ke bumi untuk mengambilkan segenggam tanah darinya. Setelah Jibril mendatangi bumi, maka bumi bersumpah kepada Jibril dan berkata, ‘Aku berlindung kepada keagungan Allah Yang telah mengutusmu agar engkau tidak mengambil sesuatu dariku yang akan menjadi bagian neraka.”

Karena ucapan tersebut, malaikat Jibril tidak jadi mengambil apa pun dari bumi dan dia kembali kepada Tuhannya seraya berkata, ‘Wahai Tuhanku, bumi telah berlindung kepada-Mu dariku. Aku merasa segan mengambil sesuatu darinya.”

Baca juga: Sakaratul Maut: Malaikat Izrail Mendatangi Orang Beriman dengan Wajah Ramah

Atas kejadian ini, Allah menyuruh kepada malaikat Mikail untuk datang ke bumi dan mengambil segenggam tanah darinya. Bumi bersumpah kepadanya dan mengatakan seperti yang ia katakan kepada Jibril. Maka, Mikail pun meluluskan sumpah bumi dan dia tidak mengambil apa pun darinya.

Selanjutnya, Allah mengutus Izrail. Setelah dia turun ke bumi dan menggertaknya dengan serangan, maka bersama Izrail ini si bumi berguncang keras. Izrail terus mengulurkan tangannya kepadanya. Akhirnya, bumi bersumpah kepadanya dan mengatakan seperti yang telah dikatakan kepada dua saudaranya (Jibril dan Mikail).

Izrail berkata kepada bumi, “Perintah Allah lebih baik daripada sumpahmu”. Lalu Izrail mengambil segenggam tanah dari keempat penjurunya, dari semua permukaannya, yang kuningnya, yang putihnya, yang merahnya, dari tanah datarnya, dari pegunungannya, dari daerah tingginya, dan dari daerah rendahnya. Kemudian segenggam tanah itu dibawa ke hadapan Allah.

Allah berfirman kepada Izrail, “Mengapa kamu tidak mengabulkannya, padahal ia (bumi) telah bersumpah kepadamu atas nama-Ku?”

Maka, Izrail menjawab, “Wahai Tuhanku, perintahmu lebih wajib ditaati dan ketakutan kepada-Mu lebih besar.”

Atas jawaban tersebut, Allah berfirman kepadanya, “Kalau demikian, engkau Aku jadikan sebagai Malakul Maut dan pencabut ruh makhluk.”

Syaikh Muhammad bin Ahmad bin Iyas dalam bukunya yang diterjemahkan oleh Abdul Halim berjudul “Kisah Penciptaan dan Tokoh-tokoh Sepanjang Zaman” mengutip ats-Tsa’alaby menyebut sebelum ini tidak ada malaikat yang bertugas sebagai malaikat pencabut nyawa.

Baca juga: Nabi Adam di Surga 100 Tahun, Diusir dan Menangis selama 70 Tahun

Ats-Tsa’labi mengatakan bahwa setelah Izrail mengambil sesuatu darinya dan pergi, bumi menangis atas apa yang telah diambil darinya. Maka, Allah berfirman kepadanya, “Sesungguhnya Aku akan mengembalikan kepadamu atas apa yang telah diambil darimu.”

Allah berfirman:

مِنْهَا خَلَقْنَاكُمْ وَفِيهَا نُعِيدُكُمْ وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ تَارَةً أُخْرَىٰ

Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain. (QS Thaha : 55).

Kemudian Allah menyuruh Izrail untuk meletakkan segenggam tanah itu di pintu surga. Setelah genggaman itu diletakkan, Allah menyuruh kepada malaikat Ridwan, juru kunci surga, untuk mengadonnya dengan air keselamatan.

Lalu Allah menyuruh malaikat Jibril untuk membawa genggaman yang putih, yang merupakan jantung bumi. Dari genggaman putih tersebut diciptakan para nabi. Kemudian Dia mencampur tanah tersebut dengan air sehingga tanah itu menjadi adonan tanah yang besar.

Setelah tanah itu diadon, ia dibiarkan selama 40 tahun sampai menjadi tanah yang lengket, kemudian dibiarkan selama 40 tahun berikutnya sampai tanah itu menjadi tanah kering seperti tembikar; lalu dari adonan tersebut dijadikan sebuah jasad yang berbentuk.

Baca juga: Kisah Nabi Adam selama 300 Tahun Berdoa Memohon Ampunan

Jasad itu dilemparkan ke jalan malaikat yang suka dipakai mereka naik dan turun. Ia dibiarkan selama 40 tahun terbuang dalam keadaan seperti itu. Allah berfirman:

هَلْ أَتَىٰ عَلَى الْإِنْسَانِ حِينٌ مِنَ الدَّهْرِ لَمْ يَكُنْ شَيْئًا مَذْكُورًا

Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedangkan dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut? (QS Al-Insaan : 1).

Ibnu Abbas ra mengatakan bahwa masa (al-hin) yang ada dalam ayat tersebut adalah 40 tahun.

Ats-Tsa’labi mengatakan bahwa setelah Allah membuat adonan tanah bahan baku Adam AS, Dia menghujaninya dengan awan-awan kebingungan dan kesedihan selama 40 tahun, kemudian Dia menghujaninya dengan kebahagiaan dan kesenangan selama 1 tahun saja.

Oleh karena itu, kebingungan lebih banyak daripada kesenangan, dan kesedihan lebih banyak daripada kebahagiaan. Kemudian Allah menampilkan Adam AS ke dalam sebuah wujud. Panjangnya 60 siku. Di dalamnya terdapat 360 urat, 240 urat syaraf, dan 12 persendian. Dalam kepalanya terdapat 7 lubang. Ia diberi 2 tangan, 2 kaki, dan lain sebagainya, kemudian Dia sempurnakan penciptaannya. Maka, Mahasuci-lah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.

Baca juga: Kisah Malaikat Jibril Mengajari Nabi Adam Bertani dan Membuat Roti

Rasulullah saw bersabda, “Allah menciptakan Adam menurut bentuknya. Tingginya 60 hasta.” (HR Bukhari)

Abu Musa al-Asy’ari mengatakan, “Tatkala Allah menciptakan kemaluan Adam, Dia berfirman, “Ini adalah amanat-Ku untukmu. Janganlah sekali-kali engkau letakkan amanat-Ku ini kecuali ke dalam haknya.”

Ibnu ‘Abbas ra mengatakan, “Allah mencipta dengan tangan-Nya tiga kali. Pertama, menciptakan Adam. Kedua, menciptakan Pohon Thuba. Dan ketiga, menciptakan Alwah (lembaran) yang di dalamnya tertulis Taurat.”

Kata “tangan” merupakan ungkapan dari kekuasaan. Sesungguhnya perintah-Nya, apabila Dia menghendaki sesuatu, hanyalah Dia berkata kepadanya, “Jadilah!”, maka jadilah ia.

(mif)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Ahad 18 Mei 2025
Imsak
04:25
Shubuh
04:35
Dhuhur
11:53
Ashar
15:14
Maghrib
17:47
Isya
18:59
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ اِنَّ الْمَوْتَ الَّذِيْ تَفِرُّوْنَ مِنْهُ فَاِنَّهٗ مُلٰقِيْكُمْ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِلٰى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ࣖ
Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan