Bank Mega Syariah Pacu Ekosistem Haji, Flexi Mitra Mabrur Tumbuh Hampir 41 Persen

LANGIT7.ID-Jakarta; Bank Mega Syariah menegaskan perannya dalam mendukung kesiapan berhaji seluruh kalangan masyarakat Indonesia lewat beragam inovasi produk dan pendekatan strategis. Salah satu langkah nyata yang berdampak signifikan adalah penguatan ekosistem haji dan umrah, termasuk melalui pembiayaan Flexi Mitra Mabrur.

Per Maret 2025, Flexi Mitra Mabrur tumbuh lebih dari 40,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Produk ini ditujukan bagi nasabah yang ingin berangkat ke Tanah Suci tanpa harus menunggu antrean panjang seperti pada haji reguler.

“Komitmen ini sejalan dengan semangat ‘GenHajj-Haji untuk Semua’ yang diusung perusahaan, untuk membuka kesempatan dan mendorong kesiapan berhaji bagi seluruh lapisan masyarakat, mulai dari Gen Z, Milenial, hingga Gen X,” ujar Direktur Utama Bank Mega Syariah Yuwono Waluyo di Jakarta, Sabtu (10/5/2025).

Program Flexi Mitra Mabrur menjadi solusi pembiayaan tanpa agunan bagi masyarakat yang ingin menggunakan jasa Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) rekanan Bank Mega Syariah. Seiring lonjakan minat, kontribusi produk ini terhadap total pembiayaan konsumer di tahun 2025 diperkirakan akan mencapai lebih dari 8 persen.

Bank Mega Syariah juga mencatat pertumbuhan pembiayaan konsumer secara keseluruhan sebesar 38 persen (yoy) hingga Maret 2025, menyumbang sekitar 5,59 persen terhadap total pembiayaan. Selain itu, kinerja intermediasi bank turut menunjukkan hasil positif dengan total pembiayaan mencapai Rp8,65 triliun, atau naik 23,5 persen dibanding kuartal pertama tahun lalu.

“Berkat kemampuan bank dalam menjalankan fungsi intermediasi dengan baik, per Maret 2025, total aset Bank Mega Syariah menembus angka Rp17,4 triliun, tumbuh lebih dari 13,1 persen dari posisi Maret 2024 yang tercatat Rp15,4 triliun,” ujar dia.

Tak hanya pada sisi pembiayaan, dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), Bank Mega Syariah menunjukkan pergerakan positif lewat strategi fokus pada tabungan haji. Produk Tabungan Haji IB dirancang dengan prinsip syariah, memberikan kemudahan lewat setoran awal ringan dan akses digital melalui M-Syariah.

“Salah satu pendorong dana simpanan wadiah adalah produk Tabungan Haji IB yang dirancang untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam merencanakan keberangkatan haji reguler secara bertahap, sesuai prinsip syariah. Nasabah dapat menabung secara fleksibel dengan setoran awal yang ringan serta kemudahan akses melalui layanan digital M-Syariah,” ujarnya.

Pertumbuhan dana simpanan wadiah sebesar 45 persen secara tahunan turut mengerek porsi dana murah (CASA) dari 29 persen pada Maret 2024 menjadi 33,3 persen pada Maret 2025. Secara keseluruhan, DPK tumbuh 1,9 persen menjadi Rp10,2 triliun.

Bank Mega Syariah juga memperluas penetrasi layanan tabungan haji lewat pendekatan komunitas Islam dan ekosistem korporasi, baik yang sudah menjadi nasabah maupun yang belum. Fokus ini mendukung peran strategis bank sebagai mitra utama masyarakat dalam merencanakan ibadah haji.

“Kami berupaya untuk menjadi mitra utama masyarakat dalam merencanakan dan melaksanakan ibadah ke Tanah Suci,” ujar Yuwono.

Dari sisi pendapatan, bank membukukan hasil dari penyaluran dana sebesar Rp320,8 miliar sepanjang kuartal I-2025, tumbuh 13,9 persen (yoy). Capaian ini menunjukkan penguatan model bisnis berbasis nilai-nilai syariah dan kebutuhan umat.

“Capaian ini sejalan dengan strategi perusahaan dalam memperkuat ekosistem haji dan umrah di Indonesia,” kata dia.

Kinerja positif ini juga tercermin dari laba sebelum pajak yang dibukukan Bank Mega Syariah sebesar Rp52,7 miliar pada kuartal I-2025. Di sisi lain, kualitas pembiayaan tetap terjaga dengan rasio Non-Performing Financing (NPF) gross di level 0,93 persen dan NPF net di angka 0,82 persen — jauh di bawah batas maksimum OJK sebesar 5 persen, menandakan kesehatan aset yang solid dan pengelolaan risiko yang cermat.