LANGIT7.ID-Jakarta; Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, menyebut keputusan Israel yang melarang delegasi menteri luar negeri negara-negara Arab mengunjungi Tepi Barat sebagai bukti sikap ekstrem dan penolakan terhadap perdamaian.
"Penolakan Israel atas kunjungan komite ke Tepi Barat mencerminkan dan menegaskan ekstremismenya serta penolakan terhadap upaya serius menuju jalur damai. Ini justru makin menguatkan tekad kami untuk meningkatkan diplomasi di tingkat internasional demi melawan arogansi ini," kata Pangeran Faisal.
Pernyataan itu ia sampaikan saat berada di Yordania usai mengikuti pertemuan komite menteri luar negeri yang dibentuk dalam KTT Luar Biasa Arab-Islam soal perang di Gaza. Presiden Palestina Mahmoud Abbas juga ikut hadir dalam pertemuan itu lewat sambungan video.
Baca juga: Menlu Saudi Kunjungi Yordania, Bahas Langkah Akhiri Perang GazaPertemuan tersebut digelar setelah Israel memblokir rencana rombongan menteri luar negeri dari lima negara Arab untuk mengunjungi Tepi Barat pada hari Minggu.
Seharusnya, menteri luar negeri dari Arab Saudi, Mesir, Yordania, Qatar, dan Uni Emirat Arab ikut serta dalam kunjungan tersebut, bersama Turki dan Sekjen Liga Arab.
Pangeran Faisal menegaskan bahwa satu-satunya solusi untuk konflik Israel-Palestina adalah berdirinya negara Palestina yang merdeka.
"Sebagai bangsa Arab dan Muslim, kita hanya akan menerima terbentuknya negara Palestina," tegasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa negara-negara yang secara terbuka mendukung solusi dua negara harus menunjukkan komitmennya dengan cara mengakui keberadaan negara Palestina.
(lam)