LANGIT7.ID-Jakarta; Bank Indonesia (BI) membidik posisi strategis baru bagi Indonesia di panggung ekonomi global, yakni sebagai pusat industri halal dunia. Langkah ambisius ini menjadi bagian dari kebijakan besar dalam pengembangan ekonomi syariah yang terus dikuatkan hingga 2029 mendatang.
Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah BI, Imam Hartono, menjelaskan bahwa fokus pengembangan ekonomi syariah nasional akan dibangun di atas tiga pilar utama, dengan dukungan penuh dari kebijakan pembangunan nasional dan visi besar Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI) 2025–2029.
“Kami gambarkan untuk mewujudkan Indonesia menjadi pusat industri halal dunia dan ini sejalan dengan RPJMN dan MEKSI 2025–2029,“ ungkap Imam dalam Taklimat Media di kantor Bank Indonesia, Jakarta, dikutip Kamis (5/6/2025).
3 Pilar Ekonomi Syariah Jadi KunciTiga pilar utama yang menjadi pondasi pengembangan ekonomi syariah Indonesia mencakup:
Pertama, penguatan sistem produk halal. BI mendorong terciptanya ekosistem produksi halal yang terintegrasi, tidak hanya dari sisi sertifikasi, tetapi juga rantai pasok dan standarisasi global.
Kedua, pengembangan sektor keuangan syariah, termasuk optimalisasi berbagai instrumen pembiayaan berbasis syariah. Di antaranya adalah SukBI (Sukuk Bank Indonesia) dan SUVBI (Surat Valuta Bank Indonesia), yang dirancang untuk mendukung pembiayaan inklusif dan berkelanjutan.
Ketiga, penyelenggaraan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) dan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) sebagai sarana memperkuat literasi publik, memperluas inklusi, dan mempromosikan gaya hidup halal di tengah masyarakat.
“Penguatan literasi inklusi dan halal lifestyle untuk memperluas jangkauan dan partisipasi masyarakat,“ tambah Imam.
Sinergi Menuju Asta CitaImam menambahkan bahwa arah kebijakan BI tahun 2025 akan difokuskan pada penguatan sinergi dan pengembangan keunggulan sektor ekonomi syariah, sejalan dengan visi nasional ASTA Cita 2024–2029 serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
“Jadi ekonomi syariah itu diperkirakan untuk ekonominya, ada ekonomi, ada keuangan, ekonomi itu akan diperkirakan tumbuh pada kisaran 4,8 sampai dengan 5,6%,” ujar Imam.
Bank Indonesia berkomitmen untuk terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak—mulai dari kementerian, lembaga, pelaku industri, hingga komunitas ekonomi syariah—untuk mewujudkan target ambisius tersebut.
(lam)