LANGIT7.ID-, Jakarta - - Beberapa minggu terakhir ini, jagad maya ramai soal Rayyan Arkan Dikha, seorang bocah lelaki berusia 11 tahun yang piawai berjoged di ujung jalur (perahu) saat berlangsung lomba dayung tradisional,
Pacu Jalur. Aksinya ditiru sederet atlet dunia.
Dikha, biasa dipanggil, dalam sebuah video yang tersebar di media sosial hingga menjadi meme, tampak mengenakan busana khas Melayu, berkacamata hitam, dan berdiri di ujung perahu balap yang panjang. Kemudian ia melakukan tarian yang sungguh menarik perhatian. Sebutan untuk tarian tersebut adalah "aura farming".
Tarian itu dianggap sebagai representasi utama dari "aura farming" yakni sebuah istilah untuk tindakan tampil keren dan membangun "aura" (istilah lain untuk karisma, atau rizz yang biasa digunakan generasi Alpha).
Baca juga: Tradisi Pacu Jalur, Menteri Kebudayaan Dorong Warisan Budaya Takbenda Asli Indonesia Ini MenduniaSiapa sangka ternyata aksi Dikha menarik perhatian banyak orang di dunia, tak terkecuali para atlet dunia yang sudah memiliki nama besar. Mereka lantas meniru aksi Dikha.
Diantaranya, pemain American Football Travis Kelce, pembalap F1 Alex Albon, dan tim sepak bola Paris Saint-Germain, semuanya mengikuti tren ini. Mengutip
BBC.
Travis Kelce mengunggah aksinya saat melakukan "aura farming" ala Dikha dalam sebuah video yang telah ditonton lebih dari 14 juta kali.
Tarian tersebut juga direplikasi di lapangan bisbol oleh Party Animals, sepupu Savannah Bananas dengan gaya yang lebih heboh lalu diunggah di media sosial TikTok, dan ditonton lebih dari lima juta kali. Melansir
New York Times, dilihat Sabtu (12/7/2025).
Tak ketinggalan Diego Luna dari tim nasional sepak bola Amerika Serikat. Ia meniru tarian itu untuk selebrasi gol yang membawa timnya menang atas Guatemala, pekan lalu.
Sementara pada 1 Juli lalu, klub sepak bola Prancis, Paris Saint-Germain mengunggah klip TikTok yang menampilkan tarian pacu jalur ala Dikha dengan keterangan: "Auranya sampai ke Paris." Video tersebut telah ditonton lebih dari 7 juta kali hanya dalam 10 hari.
Rumor tentang Dikha tidak hanya ramai sebatas media sosial, melainkan sejumlah media internasional pun menyoroti hingga memberitakan fenomena "aura farming" tersebut, serta sosok Dikha yang mempopulerkannya. Seperti New York Times, BBC, NDTV dan lainnya.
Video-video yang menampilkan berbagai soundtrack dengan tagar seperti "anak petani aura di atas perahu" dan "anak balap perahu aura" telah ditonton jutaan kali di TikTok sejak akhir Juni. Dan Dikha sendiri kini dijuluki "The Reaper" atau jika diterjemahkan menjadi "Si Malaikat Maut".
"Dia dikenal sebagai 'sang pencabut nyawa' karena dia tidak pernah kalah," tulis salah satu komentar yang paling disukai di bawah klip yang telah mendapatkan 1,1 juta likes.
"Bro, mengalahkan lawan sambil farming aura itu gila," kata yang lain.
Banyak pengguna internet yang mencoba meniru gerakannya, mengunggah video diri mereka sendiri, atau teman-teman mereka, yang menirukan tarian tersebut.
Seusai namanya viral, Pemerintah Provinsi Riau mengangkat Dhika menjadi Duta Wisata Provinsi Riau. Gubernur Riau Abdul Wahid mengangkat Dhika menjadi Duta Wisata Riau. Dia mengaku bangga sebab berkat viral tarian Dhika, tradisi Pacu Jalur jadi mendunia.
"Kita bangga, selama ini pacu jalur budaya dan tradisi kita tidak sebegitu luas dikenal masyarakat. Tapi karena era digitalisasi bisa dikenal lewat duta-duta kita dan salah satunya Dikha," kata Wahid.
(lsi)