LANGIT7.ID-, - Penyanyi Amerika Serikat,
Olivia Rodrigo angkat bicara tentang
krisis kemanusiaan di Gaza, Palestina yang masih berlangsung hingga saat ini.
Melalui unggahan di Instagram Story, Olivia Rodrigo membagikan pikirannya tentang kondisi di Gaza yang disebutnya mengerikan dan sama sekali tidak dapat diterima.
"Tidak ada kata-kata yang dapat menggambarkan kesedihan yang saya rasakan menyaksikan kehancuran yang menimpa orang-orang tak berdosa di Palestina," Rodrigo memulai.
Baca juga: Olivia Rodrigo Banjir Pujian Usai Traktir Terapi Seluruh Kru Tur Musik"Para ibu, ayah, dan anak-anak di Gaza
kelaparan,
dehidrasi, dan tidak mendapatkan akses pelayanan medis dan
bantuan kemanusiaan," tulis penyanyi pop tersebut.
"Tidak ada anak di Israel, Palestina, atau di mana pun di dunia ini yang pantas menderita atas apa yang kita lihat anak-anak ini alami,"
"Ini mengerikan dan sama sekali tidak dapat diterima. Menyerah pada mereka berarti menyerah pada kemanusiaan kita bersama." tulisnya tentang keluarga-keluarga di Gaza.
Peraih Grammy ini kemudian berbagi bahwa ia telah berdonasi kepada Unicef untuk "membantu mendukung para korban dari situasi yang mengerikan ini," dan menambahkan bahwa ia mendorong para pengikutnya "untuk melakukan hal yang sama jika Anda mampu."
Rodrigo hanyalah artis terbaru yang angkat bicara tentang kekerasan di Gaza.
Selain Rodrigo, beberapa minggu terakhir, sejumlah selebritas dunia mulai angkat bicara tentang krisis kemanusiaan di Gaza.
Baca juga: Rapper AS Macklemore Rilis Lagu Pro Palestina Berjudul Hind’s Hall, Kecam Keserakahan Kapitalis dan Politik AmerikaSeperti Lana Del Rey mengatakan bahwa ia berdoa untuk Palestina "setiap hari," sementara Billie Eilish membantah rencana Israel untuk merelokasi paksa sekitar 2 juta warga Palestina ke "kota kemanusiaan" yang dibangun di atas reruntuhan Rafah, menyebut konsep tersebut "mengerikan."
Alumni The High School Musical: The Musical: The Series ini juga telah lama vokal menyuarakan keyakinannya, mulai dari mendukung Kamala Harris dalam pemilihan presiden 2024 hingga menggunakan pertunjukannya untuk memprotes serangan terhadap kebebasan reproduksi.
(est)