LANGIT7.ID-, - Mantan juara dunia tinju
Ricky Hatton meninggal dunia di usia 46 tahun pada Ahad, 14 September 2025 pagi pukul 06.45 waktu setempat.
Menurut laporan Asosiasi Pers Inggris, petinju yang dijuluki "The Hitman" itu ditemukan
meninggal dunia di rumahnya di Hyde, dekat Manchester, Inggris.
Kepolisian Greater Manchester menyatakan bahwa kematian
Hatton tidak dicurigai sebagai tindakan kriminal. Namun penyebabnya masih belum diungkap.
Baca juga: Petinju Legendaris George Foreman Meninggal Dunia di Usia 76 TahunSejumlah rekan Hatton di dunia tinju mengunggah ucapan belasungkawa melalui media sosial resmi.
Mantan juara Amir Khan menulis di Facebook, "Hari ini kita kehilangan bukan hanya salah satu
petinju terhebat Inggris, tetapi juga seorang teman, mentor, seorang pejuang,
Ricky Hatton."
“Sebagai petarung, kita meyakinkan diri sendiri bahwa kita kuat — kita berlatih, kita berkeringat, kita menerima pukulan, kita bangkit. Namun terkadang pertarungan tersulit terjadi dalam keheningan, di dalam pikiran,” catat Khan.
Petinju profesional Filipina, Manny Pacquiao memberikan penghormatan terakhir bagi Hatton. Ia menyebut Hatton tak hanya hebat sebagai petarung di atas ring tapi juga pemberani dan baik hati.
“Ricky bertarung dengan gagah berani, tidak hanya di atas ring, tetapi juga dalam perjalanan hidupnya. Dia benar-benar menjalani pertarungan yang hebat, dan kami semua bersyukur telah menjadi bagian dari perjalanannya yang luar biasa.”
Begitu juga dengan Tyson Fury yang mengunggah pesan menyentuh lewat akun Instagram miliknya.
Baca juga: Petinju Muslim Legendaris Mike Tyson Ditawari Bayaran Arab Saudi Rp11,2 Triliun Jika Mau Tanding Ulang Lawan Jake Paul"Beristirahatlah dalam damai untuk legenda
Ricky Hatton, semoga ia beristirahat dalam damai. Hanya akan ada satu Ricky Hatton. Tak percaya ini, di usianya yang masih sangat muda."
Tak hanya para petarung di atas ring, pesepakbola Wayne Rooney juga ikut berduka atas meninggalnya Hatton.
“Sangat terpukul. Seorang legenda, seorang pejuang, dan orang yang hebat.”
Jejak Karier Ricky HattonKematian Hatton terjadi dua bulan setelah mengumumkan pertarungan comeback yang dijadwalkan pada Desember di Dubai.
Dalam pertarungan itu, Hatton akan melawan Eisa Al Dah, setelah pensiun selama satu dekade sejak kekalahannya dari Vyacheslav Senchenko pada tahun 2012.
Seperti diberitakan Aljazeera, Hatton memiliki karier tinju yang cemerlang. Ia merebut gelar dunia di kelas welter ringan dan kelas welter, menghadapi raksasa tinju termasuk Kostya Tszyu, Floyd Mayweather, dan Manny Pacquiao.
Hatton memiliki gaya bertarung yang penuh aksi. Hal ini malah membuatnya memiliki banyak pengikut.
Momen penentu karier Hatton terjadi pada tahun 2005 ketika ia mengalahkan Kostya Tszyu yang tangguh untuk merebut gelar juara dunia kelas ringan super IBF di hadapan 22.000 penggemar di Manchester.
Baca juga: Jake Paul Kalahkan Mike Tyson di Pertarungan Tinju Super Megah, Legenda Tinju Kehabisan Napas!Kemenangan ini melambungkan namanya di dunia internasional, dengan ribuan penggemar dari Inggris hingga Amerika Serikat.
Mantan manajer Frank Warren menyebutnya "sangat berbakat" dan seseorang yang "menginspirasi generasi petinju dan penggemar muda dengan cara yang jarang dilakukan sebelumnya".
Meskipun Hatton mengalami kekalahan pertamanya dalam melawan Mayweather pada 2007 dan kemudian kalah dari Pacquiao pada 2009, kebangkitannya di tahun 2012 setelah berjuang melawan depresi, masalah alkohol, dan kenaikan berat badan dianggap sebagai kemenangan pribadi meskipun berakhir dengan kekalahan.
Sebagai pendukung setia Manchester City, Hatton mendapatkan penghormatan dengan memberikan penghormatan selama satu menit sebelum derby, pada Ahad, melawan Manchester United, yang disambut tepuk tangan meriah dari para penggemar dari kedua belah pihak.
Pernyataan Manchester City berbunyi: "Ricky adalah salah satu pendukung City yang paling dicintai dan dihormati, yang akan selalu dikenang karena karier tinjunya yang gemilang dan memenangkan gelar juara dunia kelas welter dan kelas welter ringan."
Sebelum kematiannya, Hatton telah meraih kesuksesan sebagai pelatih, membimbing Zhanat Zhakiyanov meraih gelar juara dunia kelas bantam pada tahun 2017. (Aljazeera/es).
(est)