LANGIT7.ID–Jakarta; Unit Usaha Syariah (UUS) PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) tengah menyiapkan arah pertumbuhan yang lebih matang dan berkelanjutan. Meskipun performa hingga kuartal ketiga 2025 menunjukkan tren positif dibanding tahun sebelumnya, Adira Syariah memilih menahan diri untuk tidak terburu-buru melakukan ekspansi maupun pemisahan usaha (spin-off).
Head of Syariah Adira Finance, Yusron, menegaskan bahwa hingga saat ini pihaknya masih beroperasi sebagai Unit Usaha Syariah (UUS) dan belum bertransformasi menjadi entitas terpisah.
“Sejauh ini belum ada (spin-off). Nanti kita tunggu sebagaimana regulasi ya, kita akan mengikuti regulasi. Jadi saat ini masih UUS,” ujar Yusron dalam keterangannya, dikutip Selasa (28/10/2025).
Ia menambahkan, langkah menunda spin-off bukan disebabkan keterlambatan, tetapi karena manajemen tengah memastikan pondasi bisnis syariah Adira benar-benar siap, terutama dari aspek kualitas aset dan struktur pembiayaan.
“Kita sedang melakukan perbaikan kualitas, sehingga agak tersendat sedikit. Tapi insyaallah di semester II kita sudah bisa kembali seperti performa tahun lalu,” tuturnya.
Pembiayaan Tumbuh, Kualitas Jadi PrioritasDari sisi kinerja, hingga September 2025 total pembiayaan syariah Adira mencapai Rp5,9 triliun. Nilai tersebut menandakan peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, di mana sektor otomotif masih menjadi penopang utama bisnis syariah Adira Finance.
“Komposisinya kita ada di 48 persen roda dua, kemudian 45 persen roda empat, sisanya non-auto,” jelas Yusron.
Adapun pada portofolio non-otomotif, mayoritas disumbang oleh produk multiguna atau dana tunai yang menyeimbangkan antara pembiayaan produktif dan konsumtif. Meskipun begitu, Adira tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian agar kualitas pembiayaan terjaga.
“Tapi tetap harus selektif ya, karena daya beli juga belum kembali seperti tahun-tahun sebelumnya,” tambahnya.
Strategi Berkelanjutan dan Kesiapan FundamentalPendekatan kehati-hatian ini mencerminkan fokus Adira Syariah dalam memperkuat fundamental bisnis sebelum mengambil langkah besar menuju spin-off. Dengan strategi berbasis perbaikan kualitas, perusahaan menargetkan agar di semester II performa dapat kembali pulih dan tumbuh lebih stabil.
Langkah ini sekaligus menjadi cerminan strategi sustainable growth Adira Finance di sektor syariah, yang menempatkan manajemen risiko dan kualitas pembiayaan sebagai prioritas utama sebelum memperluas pangsa pasar.
(lam)