LANGIT7.ID–Jakarta; Peran Bank Syariah Indonesia (BSI) dalam memperkuat perekonomian umat kian menonjol seiring komitmen lembaga tersebut mendukung pelaksanaan Asta Cita Pemerintah. Tidak hanya fokus pada layanan keuangan syariah, BSI kini menjadi salah satu motor penggerak kesejahteraan masyarakat melalui pembiayaan produktif, zakat perusahaan, dan program pemberdayaan berbasis digital.
Dilansir dari situs BSI, Jumat (31/10/2025), kontribusi BSI terhadap masyarakat tercermin dari ekspansi berbagai layanan yang menyentuh langsung sektor riil. Hingga triwulan III 2025, BSI berhasil memperluas jaringan keuangan dan digitalnya secara signifikan. Pengguna aplikasi BYOND by BSI mencapai 5,23 juta user atau tumbuh 164% (year to date). Peningkatan layanan juga tampak dari 5.859 jaringan ATM/CRM, 126 ribu BSI Agen, 22 ribu mesin EDC, 527 ribu merchant QRIS, serta 34 ribu pengguna BEWIZE by BSI yang menandai kian kuatnya ekosistem ekonomi syariah di Tanah Air.
Tidak berhenti pada digitalisasi, BSI juga memberi ruang luas bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk tumbuh. Melalui portal Salam Digital, masyarakat dapat mengajukan pembiayaan mikro secara daring tanpa harus datang ke cabang. Inovasi ini turut mendorong kenaikan pembiayaan UMKM BSI hingga Rp50,25 triliun, dengan rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial mencapai 34,24% per September 2025.
Baca juga: BSI Torehkan Laba Rp5,57 Triliun di Triwulan III, Emas dan Haji Paling BersinarDukungan BSI pada Asta Cita dan Ekonomi UmatDirektur Utama BSI, Anggoro Eko Cahyo, menegaskan bahwa BSI berkomitmen menjalankan peran strategis untuk mendorong kesejahteraan rakyat melalui berbagai program sejalan dengan Asta Cita Pemerintah.
Menurutnya, kehadiran BSI diharapkan menjadi pendorong utama bagi arus baru ekonomi Indonesia yang inklusif berbasis nilai-nilai syariah.
“BSI sebagai leader bank syariah akan mengambil peran untuk berkontribusi mensejahterakan masyarakat sejalan dengan harapan bahwa ekonomi syariah mampu menjadi arus baru pertumbuhan ekonomi Indonesia yang inklusif, BSI juga mendukung program Asta Cita Pemerintah,” ujar Anggoro.
Komitmen itu diwujudkan lewat beragam program nyata. Di antaranya hilirisasi dan monetisasi emas dengan total layanan bulion mencapai 1,7 ton, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Syariah dengan outstanding Rp25 triliun yang menjangkau 308.310 nasabah, serta pembiayaan rumah bersubsidi (KPR FLPP) yang berkontribusi pada program 3 juta rumah rakyat dengan realisasi 22 ribu unit dan outstanding Rp3,3 triliun.
BSI juga memperkuat ekonomi desa melalui program Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Aceh, mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG), serta mendorong transisi ekonomi hijau yang berkelanjutan.
Zakat dan Pemberdayaan Umat Melalui BSI MaslahatDi sisi lain, komitmen sosial BSI juga ditunjukkan lewat penyaluran zakat perusahaan dan optimalisasi dana ZISWAF (Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf). Sejak proses merger hingga September 2025, BSI berhasil menghimpun zakat korporasi senilai Rp849 miliar. Dana tersebut disalurkan melalui BSI Maslahat, lembaga amil yang mengelola berbagai program pemberdayaan masyarakat.
Penyaluran manfaat ZISWAF BSI menjangkau berbagai sektor kehidupan. Dalam bidang sosial, tercatat 226 ribu penerima manfaat; bidang dakwah sebanyak 34 ribu orang; pendidikan sebanyak 13 ribu penerima manfaat; serta sektor ekonomi dan kesehatan yang ikut menikmati hasil program pemberdayaan tersebut.
(lam)