LANGIT7.ID–Jakarta; Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) menyerukan gerakan nasional menjaga kesehatan paru dalam momentum peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-61 yang bertepatan dengan Hari Pneumonia Sedunia 2025. PDPI menegaskan pentingnya pencegahan, deteksi dini, dan penanganan cepat pneumonia sebagai langkah menyelamatkan nyawa.
Sekretaris Jenderal PP PDPI, Dr. Dr. Alfian Nur Rosyid, Sp.P(K) menegaskan bahwa peringatan dua momentum ini menjadi pengingat pentingnya kesadaran kolektif terhadap kesehatan paru dan masyarakat. “Hari ini tanggal 12 November dua ribu dua lima kita memperingati dua momen yang penting yaitu Hari Kesehatan Nasional ke enam puluh satu dan juga persamaan dengan Hari Penemoni Sedunia. Kedua peringatan hari ini bukan sekedar seremoni tetap untuk membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya kesehatan paru dan kesehatan masyarakat secara menyeluruh,” ujarnya dalam webinar, Rabu (12/11/2025).
Ia menjelaskan, PDPI berperan aktif menyusun pedoman nasional tatalaksana pneumonia berbasis bukti ilmiah dan menginisiasi pelatihan tenaga kesehatan di seluruh Indonesia. “Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) senantiasa berperan aktif dalam menyusun pedoman nasional tatalaksana pneumoniae yang berbasiskan bukti ilmiah terkini, menginisiasi program edukasi masyarakat dan pelatihan tenaga kesehatan di seluruh Indonesia, serta tentu saja berkolaborasi dengan pemerintah, universitas, mitra global dalam riset dan kebijakan udara bersih serta vaksinasi dan imunisasi,” kata Alfian.
Ia juga menegaskan pentingnya gaya hidup sehat dan lingkungan bersih untuk mencegah penyakit paru. “PDPI juga terus mengingatkan pentingnya lingkungan bersih, udara sehat, dan perilaku hidup sehat tanpa rokok,” tambahnya.
Sementara itu, Staf Divisi Infeksi Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Umum Persahabatan, Dr. dr. Heidy Agustin, Sp.P(K), menekankan bahwa pneumonia masih menjadi penyebab utama kematian anak dan lansia di Indonesia. “Pneumonia masih menjadi penyebab utama kematian pada anak di bawah usia lima belas tahun dan kelompok lanjut usia,” ujarnya.
Ia menyampaikan delapan langkah penting yang harus dilakukan masyarakat, mulai dari imunisasi hingga pengendalian polusi udara. “Marilah kita bersama-sama mengurangi polusi udara asap industri, asap kendaraan, pembakaran sampah, asap rokok, penggunaan bahan bakar dalam rumah tangga tanpa ventilasi yang memadai yang dapat memperburuk kondisi paru,” tutur Heidy.
PDPI, lanjutnya, terus berupaya memperkuat advokasi dan edukasi publik agar kesadaran terhadap pneumonia meningkat. “Kami berharap melalui momentum Hari Pneumonia Sedunia ini, seluruh masyarakat semakin sadar bahwa paru sehat adalah modal penting bagi kualitas hidup dan produktivitas bangsa,” pungkasnya.
(lam)