Bencana Sumatra Menggila, Cak Imin Ajak Pemerintah Lakukan Taubatan Nasuha

LANGIT7.ID-Jakarta; Gelombang bencana hidrometeorologi yang menimbulkan banyak korban di wilayah Sumatra kembali memicu alarm serius bagi pemerintah pusat. Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, menegaskan perlunya tindakan konkret dari para pejabat negara untuk meninjau ulang seluruh pendekatan pemerintah dalam menangani persoalan lingkungan.

Saat berbicara dalam Workshop Kepala Sekolah Program SMK Go Global di Bandung, Senin (1/12), Cak Imin menyampaikan bahwa rentetan musibah di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat seharusnya menjadi titik balik untuk melihat secara lebih jujur kelemahan bangsa dalam mengelola alam maupun merencanakan mitigasi. Ia menilai situasi yang terjadi bukan sekadar masalah cuaca ekstrem, tetapi juga hasil dari tata kelola yang kurang matang.

Dalam pidatonya, ia menegaskan bahwa keadaan ini perlu dijadikan refleksi serius bagi pemerintah dan semua pemangku kepentingan, tidak terkecuali para pejabat yang berwenang di sektor-sektor penting. Ia menggarisbawahi bahwa bencana yang muncul berulang kali menunjukkan adanya kesalahan fundamental yang tidak boleh lagi diabaikan.

Muhaimin menjelaskan dua akar persoalan utama yang menurutnya paling menonjol. Pertama, kerusakan lingkungan yang terus memburuk. Kedua, lemahnya perencanaan nasional dalam menghadapi potensi bencana yang sebenarnya dapat diprediksi.
“Yang pertama lingkungan kita yang kritis akibat kesalahan kita sendiri. Yang kedua perencanaan dan antisipasi yang rendah dari kita semua sebagai bangsa,” ujarnya dikutip dari YouTube Kemenko PMRI, Selasa (2/12/2025).

Selain wilayah Sumatra, Cak Imin juga menyebut bahwa sejumlah lokasi lain menunjukkan gejala serupa. Ia mencontohkan pengalamannya ketika berkunjung ke Sukabumi untuk peletakan batu pertama rumah relokasi korban bencana.
“Beberapa hari yang lalu saya ke Sukabumi, meletakkan batu pertama pembangunan rumah relokasi korban bencana. Dan di depan mata kita sudah sangat terlihat titik-titik yang bakal menyusun bencana longsor di berbagai tempat,” urainya.

Karena itu, ia meminta seluruh pihak—baik pemerintah pusat maupun daerah—untuk memperkuat kolaborasi dalam memperbaiki situasi. Menurutnya, kondisi Indonesia perlu ditangani secara menyeluruh, bukan hanya parsial dan reaktif.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum PKB tersebut menyebut telah mengirimkan surat resmi kepada beberapa menteri yang dinilai berhubungan langsung dengan penataan kebijakan lingkungan dan mitigasi bencana.
“Hari ini saya berkirim surat ke Menteri Kehutanan (Raja Juli Antoni), ke Menteri ESDM (Bahlil Lahadalia), ke Menteri Lingkungan Hidup (Hanif Faisol Nurofiq) untuk bersama-sama evaluasi total seluruh kebijakan dan langkah-langkah kita, sebagai wujud komitmen dan kesungguhan kita sebagai pemerintah,” jelasnya.

Ia menggunakan istilah yang sangat familiar di kalangan Nahdliyin untuk menggambarkan sikap yang harus diambil pemerintah.
“Bahasa NU-nya, taubatan nasuhah. Taubatan nasuhah itu kuncinya satu, evaluasi total policy semua aspek dari sejak kita berpikir melangkah dan berbuat. Kiamat bukan sudah dekat, kiamat sudah terjadi akibat kelalaian kita sendiri,” tambah Cak Imin.