LANGIT7.ID - Bencana alam kerap terjadi dan merupakan bagian dari ketentuan Allah. Seperti yang baru saja terjadi yakni erupsi Gunung Semeru di Lumajang. Bagi orang beriman, musibah merupakan pelajaran dan sebagai ajang muhasabah diri atas segala dosa.
Akan tetapi, bukan berarti pasrah ketika terjadi bencana. Umat Islam diperintahkan untuk berikhtiar menghindari bencana. Rasulullah SAW juga telah mengajarkan beberapa doa kepada umatnya agar bisa menghindari musibah.
Doa-doa itu bisa dibaca sesuai redaksi yang tertera dalam hadits. Namun, seseorang jika bisa berdoa dengan bahasa sendiri, jika ingin menumpahkan segala resah kepada sang pencipta. Doa bisa dibaca kapan saja. Tapi lebih baik jika dalam keadaan suci dan di tempat yang suci.
Berikut ini beberapa doa agar terhindar dari bencana seperti yang diajarkan oleh Rasulullah SAW:
1. Doa Berlindung dari Marabahayaبِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Bismillahilladzi laa yadhurru ma’asmihi syai’un fil ardhi wa laa fissamaa’i wa huwas samii’ul ‘aliim
“Dengan nama Allah yang bila disebut, segala sesuatu di bumi dan langit tidak akan berbahaya, Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi maha mengetahui.”
“Barangsiapa membacanya sebanyak tiga kali ketika pagi dan petang hari, maka tidak ada sesuatupun yang membahayakan dirinya.” (HR Abu Dawud, Tirmidzi, ibnu Majah, dan Ahmad).
2. Doa Minta Perlindunganاللَّهُمَّ إِنِّيْ أعُوذُ بِكَ مِنَ الهَدْمِ وأعُوذُ بِكَ مِنَ التَّرَدِّي وأعُوذُ بِكَ مِنَ الغَرَقِ وَالحَرَقِ وَالهَرَمِ وَأعُوذُ بِكَ أن يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطانُ عِنْدَ المَوْتِ وأعُوذُ بِكَ أنْ أمُوتَ فِي سَبِيلِكَ مُدْبِراً وأعُوذُ بِكَ أن أمُوتَ لَديغاً
Allâhumma innî a‘ûdzubika minal hadmi wa a‘ûdzubika minat taraddî wa a‘ûdzubika minal gharaqi wal haraqi wal harami wa a‘ûdzubika an yatakhabbathanîsy syaithânu ‘indal maut wa ‘aûdzubika an amûta fî sabîlika mudbiran wa a‘ûdzubika an amûta ladîghan
“YA Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari reruntuhan, dan aku berlindung pada-Mu dari tergelincir, dan aku berlindung pada-Mu dari tenggelam (banjir), terbakar, dan tak berdaya. Dan aku berlindung pada-Mu apabila setan menjerumuskan padaku ketika akan mati, dan aku berlindung pada-Mu apabila mati dalam keadaan berbalik arah dari jalan-Mu (murtad), dan aku berlindung pada-Mu apabila mati karena disengat.” (HR Abu Dawud).
3. Doa Minta Keselamatanاَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ, وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ, وَفَجْأَةِ نِقْمَتِكَ, وَجَمِيعِ سَخَطِكَ
Allahumma inni a'udzubika min zawali ni'matika wa tahawwuli 'afiyatik fujaati niqmatik wa jami'i sakhatika
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari lenyapnya nikmat-Mu, dari beralihnya keselamatan (yang merupakan anugerah)-Mu; dari datangnya siksa-Mu (bencana) secara mendadak, dan dari semua kemurkaan-Mu.” (HR Muslim).
Syekh Abdul Muhsin Az-Zamili menjelaskan; “Siksa yang tiba-tiba yaitu berupa bencana atau musibah yang datang secara mendadak. Tentunya berbeda dengan musibah yang didahului oleh sesuatu (sebagai awalnya semisal penyakit) dan tidak mendadak, hal ini lebih ringan perkaranya.”
(jqf)