LANGIT7.ID, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Selayar menerbitkan status tanggap darurat pasca gempa bumi mangitudo (M) 7,4 yang mengguncang Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Selasa (14/12) lalu. Melalui surat bernomor 576/XII/Tahun 2021, status tanggap darurat berlangsung selama 14 hari, terhitung mulai tangal 14 – 27 Desember 2021.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Selayar menginformasikan gempa M7,4 tersebut berdampak pada korban luka dan kerusakan material.
Berdasarkan data sementara BPBD, Kamis (16/12), tercatat 5 orang warga luka ringan, dan 1 orang mengalami luka berat. Sedangkan kerusakan di sektor perumahan berjumlah 345 unit, dengan rincian rusak berat 134 unit dan sisanya rusak ringan.
Baca juga:
3.900 Warga Kabupaten Kepulauan Selayar Mengungsi Akibat Gempabumi M 7.4 di Laut FloresBPBD juga mencatat sejumlah fasilitas umum terdampak gempa antara lain 3 unit sekolah, 2 masjid rusak berat, 1 rumah dinas kades rusak berat, 1 pelabuhan rakyat, 1 balai warga, dan 2 gudang rusak ringan.
Sementara itu, lebih dari tiga ribu warga Kabupaten Selayar dilaporkan mengungsi di sejumlah titik. Total warga mengungsi berjumlah 3.900 jiwa yang tersebar di 17 titik pengungsian.
Dalam rinciannya, warga mengungsi yaitu mintu’u 6 titik dengan jumlah 2.000 jiwa, Lambego 6 titik (900), Larawu 3 titik (500), Puncak Majapahit 1 titik (250), Langundi 1 titik (50). BPBD masih melakukan pendataan untuk warga mengungsi pada 30 titik di Kecamatan Pasimaranu.
Baca juga:
BNPB: 230 Rumah Rusak Berat Akibat Gempa di NTTBPBD Provinsi Sulawesi Selatan juga memberikan dukungan dan bantuan logistik kepada warga Kabupaten Selayar. Hingga kini, BPBD di beberapa wilayah terdampak seperti Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara masih terus melakukan pendataan di lapangan.
Berdasarkan laporan sebelumnya, BPBD di ketiga wilayah tersebut menginformasikan masyarakatnya merasakan guncangan dengan intensitas lemah hingga kuat. BNPB terus memantau dan berkoordinasi dengan BPBD terdampak untuk mendapatkan data dan informasi terkini penanganan darurat paska gempa.
(sof)