LANGIT7.ID - , Jakarta -  Wacana pemberian vaksin booster atau tambahan kembali mengeruak. Hal ini seiring dengan pemberitaan munculnya beragam mutasi virus korona, seperti Delta dan Omicron. Selain itu juga adanya hasil studi yang menunjukkan kadar antibodi seseorang akan menurun usai divaksin COVID-19. 
Mengutip dari laman Amari ITB, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menjelaskan dosis booster merupakan dosis vaksin yang diberikan pada seseorang yang memiliki perlindungan yang cukup setelah vaksinasi, tetapi kemudian menurun setelah jangka waktu tertentu.
Baca juga: Vaksinasi dan Booster Bisa Minimalisir Penyebaran OmicronMenjadi pertanyaan kemudian, apakah booster harus diberikan dengan vaksin yang sama? Dokter spesialis mikrobiologi klinik RSUI, dr. Ardiana Kusumaningrum, Sp.MK mengiyakan.
"Untuk booster masih tetap banyak penelitian dilakukan. Yang sudah dilakukan di Singapura, booster secara massal. Kalau booster menggunakan jenis vaksin yang sama. Karena antibodi yang dipicu sesuai dengan vaksin yang diberikan di awal," kata dia dalam sebuah webinar kesehatan, seperti dikutip dari Antaranews, Jumat (16/12/2021). 
Sedangkan terkait jeda pemberian vaksin booster, Ardiana melanjutkan, variatif karena tergantung dari jenis vaksin yang digunakan. Seperti di Singapura, misalnya dimana vaksin booster diberikan setelah 6 bulan dosis kedua. 
"Sifatnya minimal. Kalau lebih dari 6 bulan harus mulai dari yang pertama? Saat ini kebijakannya belum seperti itu. Tetap diberikan dosis berikutnya walau sudah lewat," kata Ardiana.
Dijelaskan Ardiana, kekebalan vaksin dosis kedua lebih optimal dibanding dengan saat mendapat vaksin dosis pertama. Sedangkan booster vaksin sebagai tambahan untuk pembentukan antibodi. 
Beberapa waktu lalu sempat ada pembahasan mengenai jenis vaksin yang bagus untuk melindungi tubuh dari sebagian varian COVID-19. Namun hal ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
"Mungkin nanti sifatnya melengkapi dosis vaksin. Tetapi saat ini belum menjadi kebijakan karena masih memerlukan data penelitian lebih lanjut," tutur Ardiana.
Baca juga: Kombinasi Booster dengan Vaksin Sebelumnya Aman, Ini Penjelasannya.Dia menambahkan, vaksinasi COVID-19 dosis lengkap diharapkan bisa memberikan kekebalan jangka panjang. Tetapi jika ternyata ada penurunan maka, booster vaksin jenis yang seperti dosis 1 dan 2 akan diberikan.
"Saat ini arahnya seperti itu. Skema pemberian booster kemungkinan akan segera kita lakukan," demikian tutur dia.
(est)