LANGIT7.ID - Pendiri gerakan Pemuda Hijrah, Ustadz Hanan Attaki, menegaskan, Al-Qur'an merupakan kitab suci yang mudah dihafal bagi siapa saja. Artinya siapapun dengan profesi apapun semisal petani, pedagang, hingga profesional di bidang tertentu memiliki peluang sama dengan santri penghafal Al-Qur'an di pondok pesantren.
Perihal kemudahan itu ditegaskan Allah Ta'ala dalam Surah Al-Qamar ayat 17.
وَلَقَدۡ يَسَّرۡنَا الۡقُرۡاٰنَ لِلذِّكۡرِ فَهَلۡ مِنۡ مُّدَّكِرٍ
"Dan sungguh, telah kami mudahkan Al-Qur'an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?"
Ustadz Hanan Attaki mengatakan, meski telah dipermudah oleh Allah, namun upaya menghafal 30 juz perlu dilandasi niat terlebih dahulu. Cita-cita jadi seorang hafidz merupakan pelecut agar selalu bersemangat menghafal ayat demi ayat.
"Harus ada cita-cita dari kita harus jadi hafidz," kata Hanan melalui kanal youtube Hanan Attaki, dikutip Sabtu (18/12/2021).
Memang, seseorang jika ingin memghafal Qur'an harus masuk pondok pesantren terlebih dahulu. Sistem pondok pesantren memiliki program khusus hafalan Qur'an untuk para santri.
Baca Juga: Muhammad Rozi, Santri yang Mampu Hafal Qur'an dalam 10 Pekan
Akan tetapi, Hanan menyebut orang di luar pesantren pun bisa menjadi hafidz. Bagi orang dalam kategori ini, target hafalan Al-Qur'an tentu tidak bisa disamakan dengan para santri yang rata-rata bisa hafal dalam waktu singkat.
"Tapi kan dia mondok, 24 jam menghafal Quran. Kita banyak kesibukan yang lain," ujar Hanan. Maka itu perlu menghadirkan sikap realistis.
Dia menyarankan untuk memasang target menghafal salam 6-10 tahun. "Kalau kita mau menghafal Quran 10 tahun hafidz, berarti kita cuma menghafal dua baris sehari," ucapnya.
Dua baris itu bisa dibagi untuk dihafal dalam 5 waktu shalat. Misalnya, pada hari pertama seseorang menghafal dua baris pertama surah Al-Baqarag. Pada waktu subuh menghafal kata 'Alif Lam Mim".
Pada Dzuhur lanjut menghafal "Dzalikal kitaabu laa raiba fiih". Waktu ashar lanjut "Hudal lil muttaqiin", saat magrib menghafal "Alladzina yu'minuun". Saat isya bisa menghafal "bil ghaib". Begitu seterusnya.
"Tapi butuh istiqomah, konsisten," ucap Hanan. Meski hanya dua baris dan istiqamah, dia akan menjadi hafidz Quran dalam waktu 10 tahun. "10 tahun itu enggak lama, lho, enggak kerasa," kata Hanan.
(jqf)