Bung Tomo

Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Timur menghelat even tahunan, Anugerah Penyiaran Jatim 2024 di Gedung Negara Grahadi Surabaya

Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya menandai semangat heroik arek-arek Suroboyo melawan tentara sekutu. 20.000 pejuang Indonesia gugur mempertahankan kemerdekaan, menghadapi ultimatum Inggris. Momentum ini diabadikan sebagai Hari Pahlawan, mengingatkan bahwa kemerdekaan Indonesia diraih dengan pengorbanan jiwa raga.

Bung Tomo sebagai salah satu pemegang komando menggerakkan Arek-arek Suroboyo dengan pidato yang menggelegar dipungkasi dengan pekik takbir. Berikut kesaksian salah satu pasukan Bung Tomo.

Salah satu veteran perang yang berjuang bersama Bung Tomo dalam pertempuran 10 November di Surabaya mengisahkan Bung Tomo pernah merampas ribuan senjata milik tentara Jepang dan mengangkutnya dengan becak. Senjata itu kemudian digunakan berjuang melawan Sekutu.

Setiap 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang perjuangan Arek-arek Suroboyo menghalau penjajah yang dikomandoi Bung Tomo. Putra Bung Tomo, HM Bambang Soelistomo, menceritakan awal mula Bung Tomo mengomandoi pertempuran di Surabaya melawan tentara Sekutu