Ancaman Krisis Ekonomi Bukan Dalih untuk Sabotase Agenda Demokrasi
Redaksi
Jum'at, 30 Desember 2022 - 22:35 WIB
Ilustrasi. (Foto: Langit7.id/iStock)
Para pengamat yang biasanya melontarkan proyeksi kritis bernada muram, kini justru seperti berlomba menyampaikan pendapat bahwa situasi tahun depan tidaklah seburuk sebagaimana yang telah diramalkan pemerintah.
Oleh: Fadli Zon, Ketua BKSAP DPR RI; Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra
Menjelang pergantian tahun 2022 kita menyaksikan munculnya sebuah fenomena menarik terkait proyeksi ekonomi-politik tahun depan. Jika biasanya para pejabat berlomba melontarkan ramalan bernada positif dan optimistis di akhir tahun, maka akhir tahun ini justru para pejabat negara kita, terutama Presiden dan Menteri Keuangan, seperti berlomba menyampaikan ramalan muram.
Pada saat yang sama, para pengamat yang biasanya melontarkan proyeksi kritis bernada muram, kini justru seperti berlomba menyampaikan pendapat bahwa situasi tahun depan tidaklah seburuk sebagaimana yang telah diramalkan pemerintah.
Baca Juga:Atasi Ancaman Resesi dengan Pola Hidup Nabi Muhammad SAW
Ini tentu saja fenomena menarik. Ada yang menilai berbagai pernyataan muram mengenai situasi ekonomi tahun depan sebagaimana dilontarkan beberapa pejabat pemerintah sebenarnya bersifat politis. Pernyataan-pernyataan itu sengaja dilontarkan sebagai bentuk ‘pretext’ agar agenda menunda pelaksanaan Pemilu 2024 serta memperpanjang kekuasaan pemerintahan saat ini bisa terus mendapatkan peluang.
Oleh: Fadli Zon, Ketua BKSAP DPR RI; Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra
Menjelang pergantian tahun 2022 kita menyaksikan munculnya sebuah fenomena menarik terkait proyeksi ekonomi-politik tahun depan. Jika biasanya para pejabat berlomba melontarkan ramalan bernada positif dan optimistis di akhir tahun, maka akhir tahun ini justru para pejabat negara kita, terutama Presiden dan Menteri Keuangan, seperti berlomba menyampaikan ramalan muram.
Pada saat yang sama, para pengamat yang biasanya melontarkan proyeksi kritis bernada muram, kini justru seperti berlomba menyampaikan pendapat bahwa situasi tahun depan tidaklah seburuk sebagaimana yang telah diramalkan pemerintah.
Baca Juga:Atasi Ancaman Resesi dengan Pola Hidup Nabi Muhammad SAW
Ini tentu saja fenomena menarik. Ada yang menilai berbagai pernyataan muram mengenai situasi ekonomi tahun depan sebagaimana dilontarkan beberapa pejabat pemerintah sebenarnya bersifat politis. Pernyataan-pernyataan itu sengaja dilontarkan sebagai bentuk ‘pretext’ agar agenda menunda pelaksanaan Pemilu 2024 serta memperpanjang kekuasaan pemerintahan saat ini bisa terus mendapatkan peluang.