LANGIT7.ID, Jakarta - Masyarakat bisa mengatasi ancaman
resesi 2023 dengan menerapkan pola hidup seperti Nabi Muhammad SAW. Yakni dengan selalu mengedepankan kesederhanaan.
Hal itu juga disebutkan Rasulullah dalam sebuah
hadis. Beliau bersabda, "Makanlah, bersedekahlah, dan berpakaianlah, dengan tidak berlebihan dan tidak angkuh." (HR. al-Nasa'i).
Hadis tersebut menunjukkan anjuran bagi masyarakat, khususnya kaum muslimin untuk menerapkan gaya hidup sederhana. Seperti juga yang dicontohkan dalam keseharian hidup Rasulullah.
"Beberapa kiat dan strategi untuk menghadapi krisis yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah menerapkan pola hidup sederhana dan efisien dalam segala tingkat sosial," ujar Pakar
Ekonomi Islam, Universitas Darussalam Gontor, Syamsuri kepada Langit7, Jumat (30/12/2022).
Baca Juga: Ekonom: Ancaman Resesi Mestinya Tak Digaungkan NegatifMasyarakat mesti bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Sebab, keduanya merupakan kekuatan yang terpisah.
Namun keduanya memiliki kesamaan dalam mendorong seseorang untuk melakukan suatu tindakan untuk tujuan kepuasan.
Kebutuhan diartikan sebagai kebutuhan dasar individu yang harus dipenuhi untuk bertahan hidup. Sedangkan keinginan diartikan sebagai barang dan jasa yang ingin dimiliki seseorang dalam hidupnya.
"Jika kebutuhan tidak dapat terpenuhi dengan tepat waktu, maka kelangsungan hidup seseorang bisa terancam," katanya.
Sebaliknya, lanjut dia, keinginan hanya berupa sesuatu yang didambakan atau diharapkan. Sehingga tidak akan mengancam kelangsungan hidup seseorang jika tidak terpenuhi.
"Jadi berusahalah untuk mewujudkan kesejahteraan ekonomi dalam kerangka norma moral Islam," katanya.
Peran Aktif PemerintahDi sisi lain, dalam kasus krisis ekonomi maupun ancaman resesi, pemerintah dituntut untuk berperan lebih aktif. Terutama dalam membantu kesulitan ekonomi yang dirasakan masyarakat miskin.
Syamsuri mengungkapkan ada beberapa hal yang harus dilakukan pemerintah dan masyarakat dalam tatananya terkait masalah krisis ekonomi yang dampaknya terasa signifikan oleh masyarakat menengah ke bawah. Di antaranya sebagai berikut:
1. Pemerintah dituntut untuk memberikan makanan dan keperluan lainnya yang dibutuhkan oleh rakyat miskin, sampai keadaan perekonomian kembali stabil.
2. Berupaya dalam membentuk masyarakat dengan tatanan sosial yang solid, berdasarkan keadilan dan persaudaraan yang universal.
3. Menciptakan kebebasan individu dalam konteks kesejahteraan sosial.
4. Mencapai distribusi pendapatan dan kekayaan yang adil dan merata.
5. Membuat prasarana logistik kebutuhan pokok yang mencukupi kebutuhan masyarakat secara stabil.
6. Mengawasi perkembangan pasar dan mengevaluasi perekonomian negara.
7. Memberikan berbagai keringanan kepada warga ketika negara terkena krisis ekonomi.
(bal)