home edukasi & pesantren

Membunuh Seratus Orang lalu Diampuni Allah, Apa Rahasianya?

Rabu, 01 September 2021 - 08:40 WIB
Ilustrasi TKP pembunuhan (foto: langit7.id/istock)
Dai kondang sekaligus pendiri Quantum Akhyar Institute, Ustadz Adi Hidayat (UAH), menegaskan, manusia tidak luput dari maksiat. Namun Allah memberikan penawaran menarik dalam Surah An-Nisa ayat 100. Allah Ta’ala berfirman:

“Dan barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka akan mendapatkan di bumi ini tempat hijrah yang luas dan (rezeki) yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh, pahalanya telah ditetapkan di sisi Allah. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”

Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadits yang cukup panjang. Isinya menceritakan kisah seorang pembunuh berdarah dingin. Membunuh adalah maksiat yang tidak bisa terlukiskan. Membunuh satu nyawa sama halnya membunuh semua umat manusia di muka bumi.

Pembunuh dalam cerita Rasulullah SAW telah membunuh 100 orang. Sebuah bilangan yang tak bisa dilukiskan. Kriminalitas yang tak bisa diukur dengan hitungan. Namun ketika Allah Ta’ala berkenan memberikan hidayah kepada orang itu, ia sadar dan datang kepada seorang alim.

“Saya ingin berubah.” kata orang itu.

Orang alim lalu menyampaikan kepada orang yang dimaksud, “anda bukan berarti tidak bisa menjadi orang baik. Hanya anda tinggal di lingkungan yang tidak mendukung anda menjadi baik. Keluarlah dulu dari tempat itu.”

Orang alim itu lalu meminta orang tersebut berhijrah dari tempat yang buruk ke lingkungan dengan nuansa islami. orang itu diminta mendatangi majelis ilmu di salah satu negeri. “Datang ke sana. Belajarlah dan Allah akan bimbing anda dari keburukan jadi orang yang terbaik.” Kata orang alim itu.
Baca Selanjutnya
Bagikan artikel ini:
Topik Terkait :
kajian hadits ustadz adi hidayat tausiyah hikmah
Berita Terkait
Berita Lainnya
berita lainnya