Kolom Ekonomi Syariah: Kutukan Harga Emas
Prof dr bambang setiaji
Senin, 20 Oktober 2025 - 05:00 WIB
Kolom Ekonomi Syariah: Kutukan Harga Emas
LANGIT7.ID-Harga emas terus melejit, semula pada waktu mencapai 2.2 juta rupiah banyak menduga sudah over valued, tetapi nyatanya masih bisa terus naik. Bahkan harga emas Antam dalam tabungan emas BSI sudah mencapai kurs tengah 2.7 juta rupiah. Apa dampak melejitnya harga emas? Emas adalah suatu komoditi unik, bisa menjadi tempat menyimpan kekayaan, tetapi mendekati fungsi uang karena sebelumnya emas adalah uang. Kenyataan bahwa emas memiliki likuiditas hampir seperti uang ketika bisa dicairkan kapan saja di bank emas.
Untuk memeroleh gambaran bagaimana harga emas terus melejit ada baiknya disajikan di sini perkembangan harga emas dalam jangka panjang, 60 tahun terkahir. (Lihat tabel)
Baca juga: Kolom Ekonomi Syariah: Ekspansi Pemerintah, Respons Swasta, dan Inflasi
Harga emas tidak pernah turun dalam jangka panjang lima tahunan. Keanikan lebib besar sampai 1200 persen pada tahun 1960 sampai dengan 2000 pada waktu ekonomi belum menganut pasar yang fleksible terutama dalam kurs. Tetapi sesudah tahun 2000 sesudah reformasi ekonomi yang mengadopsi pasar fleksible, harga emas amasih meningkat sekitar 200 persen setiap 5 tahun. Ke depan karena fondamen ekonomi kita masih tetap seperti kebutuhan impor BBM yang tinggi, dan juga neraca pertukaran industri pengolahan yang tetap deficit, maka harga emas diperkirakan masih terus akan meningkat.
Apa Dampak Kenaikan Harga Emas ?
Ada yang mengatakan bahwa harga emas sebenarnya adalah stabil tetapi yang menurun adalah nilai mata uang kita, karena digerogoti oleh inflasi. Jika demikian menolak kemerosotan nilai mata uang atau kekayaan kita dalam tabungan dan deposito, maka menyimpan dalam emas adalah suatu tindakan yang penting, baik untuk lembaga dan juga perorangan.
Untuk memeroleh gambaran bagaimana harga emas terus melejit ada baiknya disajikan di sini perkembangan harga emas dalam jangka panjang, 60 tahun terkahir. (Lihat tabel)
Baca juga: Kolom Ekonomi Syariah: Ekspansi Pemerintah, Respons Swasta, dan Inflasi
Harga emas tidak pernah turun dalam jangka panjang lima tahunan. Keanikan lebib besar sampai 1200 persen pada tahun 1960 sampai dengan 2000 pada waktu ekonomi belum menganut pasar yang fleksible terutama dalam kurs. Tetapi sesudah tahun 2000 sesudah reformasi ekonomi yang mengadopsi pasar fleksible, harga emas amasih meningkat sekitar 200 persen setiap 5 tahun. Ke depan karena fondamen ekonomi kita masih tetap seperti kebutuhan impor BBM yang tinggi, dan juga neraca pertukaran industri pengolahan yang tetap deficit, maka harga emas diperkirakan masih terus akan meningkat.
Apa Dampak Kenaikan Harga Emas ?
Ada yang mengatakan bahwa harga emas sebenarnya adalah stabil tetapi yang menurun adalah nilai mata uang kita, karena digerogoti oleh inflasi. Jika demikian menolak kemerosotan nilai mata uang atau kekayaan kita dalam tabungan dan deposito, maka menyimpan dalam emas adalah suatu tindakan yang penting, baik untuk lembaga dan juga perorangan.