LANGIT7.ID-Harga emas terus melejit, semula pada waktu mencapai 2.2 juta rupiah banyak menduga sudah over valued, tetapi nyatanya masih bisa terus naik. Bahkan harga emas Antam dalam tabungan emas BSI sudah mencapai kurs tengah 2.7 juta rupiah. Apa dampak melejitnya harga emas? Emas adalah suatu komoditi unik, bisa menjadi tempat menyimpan kekayaan, tetapi mendekati fungsi uang karena sebelumnya emas adalah uang. Kenyataan bahwa emas memiliki likuiditas hampir seperti uang ketika bisa dicairkan kapan saja di bank emas.
Untuk memeroleh gambaran bagaimana harga emas terus melejit ada baiknya disajikan di sini perkembangan harga emas dalam jangka panjang, 60 tahun terkahir. (Lihat tabel)
Baca juga: Kolom Ekonomi Syariah: Ekspansi Pemerintah, Respons Swasta, dan InflasiHarga emas tidak pernah turun dalam jangka panjang lima tahunan. Keanikan lebib besar sampai 1200 persen pada tahun 1960 sampai dengan 2000 pada waktu ekonomi belum menganut pasar yang fleksible terutama dalam kurs. Tetapi sesudah tahun 2000 sesudah reformasi ekonomi yang mengadopsi pasar fleksible, harga emas amasih meningkat sekitar 200 persen setiap 5 tahun. Ke depan karena fondamen ekonomi kita masih tetap seperti kebutuhan impor BBM yang tinggi, dan juga neraca pertukaran industri pengolahan yang tetap deficit, maka harga emas diperkirakan masih terus akan meningkat.
Apa Dampak Kenaikan Harga Emas ?Ada yang mengatakan bahwa harga emas sebenarnya adalah stabil tetapi yang menurun adalah nilai mata uang kita, karena digerogoti oleh inflasi. Jika demikian menolak kemerosotan nilai mata uang atau kekayaan kita dalam tabungan dan deposito, maka menyimpan dalam emas adalah suatu tindakan yang penting, baik untuk lembaga dan juga perorangan.
Baca juga: Kolom Ekonomi Syariah: Pertumbuhan Merosot pada Era Serba Negara Sebuah dana pensiun, misalnya pada saat didirikan 20 tahun lalu bermodal 50 M, nilai sekarang menjadi hampir 5 kali lipat menajdi 250 M ditopang oleh setoran pemberi kerja dan ditambah bagi hasil bank dan sukuk. Namun ketika dibandingkan dengan kenaikan harga emas pada 20 thun lalu ternyata harga emas masih 150 ribu dan sekarang harga emas 2,2 juta naik 15 kali lipat atau 1500 %. Sementara uang dana pensiun dengan dua tambahan rutine per bulan baru naik 500 %. Hanya sepertiga nilai dalam harga emas. Harga emas mewakili inflasi dan pertumbuhan ekonomi, bagaimanapun dana abadi seperti dana pensiun, dana haji, dana beasiswa LPDP, dan dana dana lain semacam ini nilainya sebenarnya telah merosot.
Dampak terhadap upah dan Kemiskinan?Kenaikan harga emas mengandung minimal dua hal penting, yaitu menggambarkan kemerosotan nilai uang karena penggerogotan inflasi dan mengandung juga komponen pertumbuhan ekonomi. Misalnya upah pekerja untuk mempertahankan posisinya dalam pembagian nilai tambah antara pemilik kapital dan tenaga kerja harus dijaga dari inflasi dan juga tumbuh sesuai pertumbuhan ekonomi.
Pada tahun 2005 upah minimum di DKI adalah sebesar 819.000 setara dengan 5,46 gram emas. Pada tahun 2015 upah minimum DKI adalah sebesar 2,7 juta setara dengan 4,9 gram emas, dan pada tahun 2025 upah minimum DKI menjadi sebesar 5,4 juta yang tinggal setara dengan 2,3 gram emas. Ternyata dalam standar emas upah minimum dalam 20 tahun terakhir terus merosot menjadi kurang dari setengah.
Baca juga: Kolom Ekonomi Syariah: Kebijakan Ekonomi di Era Keterbukaan Walaupun mungkin secara abslout garis kemiskinan sudah terlampaui tetapi secara relative kemiskinan menjadi semakin luas, karena di dalam standar emas terkandung pembagian nilai tambah pertumbuhan ekonomi. Untuk makan pokok mungkin sudah terpecahkan akan tetapi perkembangan konsumsi dengan hadirnya berbagai barang dan jasa membuat orang merasa makin miskin.
Standar emas jika ada suatu negara mau mengadopsi kembali adalah ukuran paling stabil dan paling berkeadilan. Emas terbebas dari inflasi dan ilusi uang, sehingga kemiskinan karena kenaikan harga bagi para pekerja dapat dihindari.
Negara yang meninggalkan standar emas karena adanya redeem besar besaran sehingga negara menjadi kewalahan, misalnya US saat memakai standar emas, cadangan emas US menurun drastis karena antara lain Perancis melakukan penukaran besar besaran. Maka jika suatu negara mau kembali menggunakan standar emas bagi mata uangnya untuk menjamin stabilitas ekonomi dan sekaligus keadilan maka sistem non redeemable periu dikaji. (Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah)
(lam)