Di Acara Penyerahan Uang Rp13,25 Triliun, Prabowo Ingatkan Aparat Jangan Kriminalisasi Rakyat Kecil
Tim langit 7
Senin, 20 Oktober 2025 - 15:54 WIB
Di Acara Penyerahan Uang Rp13,25 Triliun, Prabowo Ingatkan Aparat Jangan Kriminalisasi Rakyat Kecil
LANGIT7.ID–Jakarta;Presiden Prabowo Subianto menyoroti pentingnya keadilan yang berpihak pada masyarakat kecil saat menghadiri acara penyerahan uang pengganti kerugian negara senilai Rp13,25 triliun di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Senin (20/10/2025). Ia mengingatkan kejaksaan dan kepolisian untuk tidak mencari-cari kesalahan rakyat lemah yang justru seharusnya dilindungi.
Acara tersebut merupakan momen penyerahan resmi hasil eksekusi kasus korupsi ekspor minyak goreng curah (CPO) dari Kejaksaan Agung kepada Kementerian Keuangan. Di hadapan para pejabat tinggi negara, termasuk Jaksa Agung ST Burhanuddin dan Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa, Prabowo menegaskan agar aparat penegak hukum memperbaiki cara kerja dan tidak mengkriminalisasi masyarakat kecil demi kepentingan tertentu.
“Kita tidak ingin mencari-cari masalah, saya ingatkan terus kejaksaan, kepolisian jangan kriminalisasi sesuatu yang tidak ada untuk motivasi apa pun,” ujar Prabowo.
Baca juga: Di Hadapan Presiden Prabowo, Kejagung Serahkan Rp13,2 Triliun ke Kemenkeu dari Kasus Korupsi Ekspor CPO
Presiden juga menyinggung sejumlah kasus hukum yang pernah terjadi di daerah, di mana aparat dinilai tidak menunjukkan rasa empati. Ia mengingatkan kejaksaan dan kepolisian agar menegakkan hukum dengan mempertimbangkan sisi kemanusiaan.
“Saya ingat benar, ada anak SD, anak di bawah umur ditangkap karena mencuri ayam. Saya ingat benar itu. Ini tidak masuk di akal. Hakim, jaksa ada apa mengejar, iya kan. Anda pasti ingat peristiwa itu. Ada lagi ibu-ibu ditangkap mencuri pohon,” imbuh Prabowo.
Prabowo menilai penegakan hukum harus dijalankan dengan hati nurani. Ia meminta agar aparat tidak hanya berorientasi pada hukuman, tetapi juga mencari jalan penyelesaian yang lebih manusiawi bagi warga kecil yang terdesak secara ekonomi. Ia bahkan mengingatkan agar penegak hukum ikut membantu masyarakat dengan cara mereka sendiri jika diperlukan.
Acara tersebut merupakan momen penyerahan resmi hasil eksekusi kasus korupsi ekspor minyak goreng curah (CPO) dari Kejaksaan Agung kepada Kementerian Keuangan. Di hadapan para pejabat tinggi negara, termasuk Jaksa Agung ST Burhanuddin dan Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa, Prabowo menegaskan agar aparat penegak hukum memperbaiki cara kerja dan tidak mengkriminalisasi masyarakat kecil demi kepentingan tertentu.
“Kita tidak ingin mencari-cari masalah, saya ingatkan terus kejaksaan, kepolisian jangan kriminalisasi sesuatu yang tidak ada untuk motivasi apa pun,” ujar Prabowo.
Baca juga: Di Hadapan Presiden Prabowo, Kejagung Serahkan Rp13,2 Triliun ke Kemenkeu dari Kasus Korupsi Ekspor CPO
Presiden juga menyinggung sejumlah kasus hukum yang pernah terjadi di daerah, di mana aparat dinilai tidak menunjukkan rasa empati. Ia mengingatkan kejaksaan dan kepolisian agar menegakkan hukum dengan mempertimbangkan sisi kemanusiaan.
“Saya ingat benar, ada anak SD, anak di bawah umur ditangkap karena mencuri ayam. Saya ingat benar itu. Ini tidak masuk di akal. Hakim, jaksa ada apa mengejar, iya kan. Anda pasti ingat peristiwa itu. Ada lagi ibu-ibu ditangkap mencuri pohon,” imbuh Prabowo.
Prabowo menilai penegakan hukum harus dijalankan dengan hati nurani. Ia meminta agar aparat tidak hanya berorientasi pada hukuman, tetapi juga mencari jalan penyelesaian yang lebih manusiawi bagi warga kecil yang terdesak secara ekonomi. Ia bahkan mengingatkan agar penegak hukum ikut membantu masyarakat dengan cara mereka sendiri jika diperlukan.