Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Kamis, 30 Oktober 2025
home global news detail berita

Presiden Jokowi Groundbreaking Proyek Hilirisasi Batu Bara Jadi DME

Garry Talentedo Kesawa Senin, 24 Januari 2022 - 15:05 WIB
Presiden Jokowi Groundbreaking Proyek Hilirisasi Batu Bara Jadi DME
Presiden Joko Widodo melakukan groundbreaking proyek hilirisasi batu bara menjadi dimetil eter (DME) di Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan, Senin (24/1/2022). (Foto: BPMI Setpres)
LANGIT7.ID, Sumsel - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking proyek hilirisasi batu bara menjadi dimetil eter (DME) di Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Senin (24/01/2022). Proyek hilirasi ini merupakan kerja sama antara PT Bukit Asam, PT Pertamina, dan investor asal Amerika Serikat, Air Products.

Dalam sambutannya, Jokowi menyampaikan pentingnya hilirisasi, industrialisasi, dan pengurangan impor. Jokowi menjelaskan pengubahan batu bara menjadi DME bisa menekan impor elpiji mencapai Rp80 triliun.

Baca juga: Jokowi Minta Kemudahan Akses Permodalan Bagi UMKM

"Impor kita elpiji itu gede banget, mungkin Rp80-an triliun dari kebutuhan Rp100-an triliun. Itu pun juga harus disubsidi untuk sampai ke masyarakat karena harganya juga sudah sangat tinggi sekali. Subsidinya antara Rp60 sampai Rp70 triliun," kata Jokowi seperti dikutip dari laman Sekretariat Presiden.

"Pertanyaan saya apakah ini mau kita teruskan? Impor terus? Yang untung negara lain, yang terbuka lapangan pekerjaan juga di negara lain, padahal kita memiliki bahan bakunya, kita memiliki raw material-nya yaitu batu bara yang diubah menjadi DME. Hampir mirip dengan elpiji," lanjutnya.

Jokowi optimis jika proyek ini telah berproduksi, maka berpotensi mengurangi subsidi APBN hingga kurang lebih Rp7 triliun. Dengan tidak melakukan impor, pemerintah bisa memperbaiki neraca transaksi berjalan.

Jokowi mengatakan bahwa perintah untuk hilirisasi dan menghentikan impor ini sudah disampaikannya sejak enam tahun yang lalu. Namun, ia menyayangkan ada pihak yang sudah nyaman dengan impor dan tidak memikirkan kepentingan yang lebih besar, yaitu negara dan rakyat.

Baca juga: Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Bintang Bano Senilai Rp1,44 Triliun

"Memang duduk di zona nyaman itu paling enak, sudah rutinitas terus impor, impor, impor, impor. Nggak berpikir bahwa negara itu dirugikan, rakyat dirugikan karena nggak terbuka lapangan pekerjaan," tegasnya.

Presiden menyebutkan bahwa proyek hilirasi batu bara menjadi DME ini akan membuka sekitar 11.000 lapangan pekerjaan baru. Jika ada lima investasi yang serupa, maka berpotensi menciptakan sekitar 70.000 lapangan pekerjaan secara langsung.

Atas hal tersebut, Presiden Jokowi mengumpulkan jajarannya yang berkaitan untuk memastikan agar proyek hilirasi ini bisa selesai dalam jangka waktu 30 bulan. Jokowi juga berharap proyek hilirasi serupa bisa dilakukan juga di tempat lain karena Indonesia memiliki deposit batu bara yang lebih dari cukup.

"Jangan ada mundur-mundur lagi, dan kita harapkan nanti setelah di sini selesai dimulai lagi di tempat lain. Karena ini hanya bisa menyuplai Sumsel dan sekitarnya, kurang lebih 6 jutaan KK. Karena kita memiliki deposit batu bara yang jauh dari cukup kalau hanya untuk urusan DME ini sangat kecil," imbuhnya.

Baca juga: PLN dan Ditjen Minerba Lakukan Enforcement Efektivitas Pasokan Batu Bara

(asf)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Kamis 30 Oktober 2025
Imsak
03:59
Shubuh
04:09
Dhuhur
11:40
Ashar
14:54
Maghrib
17:49
Isya
19:00
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Ikhlas:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ
Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.
QS. Al-Ikhlas:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan