LANGIT7.ID, Jakarta -  Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memperkirakan puncak gelombang Omicron di Indonesia terjadi pada akhir Februari 2022. Gelombang Omicron ini diprediksi akan lebih besar daripada varian Delta tahun lalu.
Hal tersebut disampaikan Menkes dalam keterangan pers usai Rapat Terbatas (Ratas) Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara virtual, Senin (31/1). Menkes mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk waspada terhadap potensi gelombang Omicron.
Baca juga: DPR Minta Sosialisasi Covid-19 Lewat Telemedicine Digencarkan"Kita dulu pernah 57.000 kasus per hari. Jadi kita mesti siap-siap, hati-hati dan waspada. Tidak perlu kaget melihat di negara-negara lain bisa dua sampai tiga kali di atas puncak varian Delta," kata Menkes Budi.
Menkes menjelaskan bahwa di beberapa negara lain juga menghadapi gelombang Omicron. Meski presentase kasus aktif Omicron di bawah varian Delta, namun orang yang masuk rumah sakit karena varian Omicron lebih tinggi daripada Delta.
Menkes Budi mengimbau kepada masyarakat yang terkonfirmasi Covid-19 tanpa gejala maupun gejala ringan hingga sedang, melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah. Hal ini sebagai upaya agar rumah sakit bisa optimal memberikan fasilitas kesehatannya.
Baca juga: Muhammadiyah DIY Lakukan Mitigasi Lonjakan Varian Omicron"Bapak-Ibu tidak usah khawatir kalau misalnya terkena tanpa gejela atau ada batuk, pilek sedikit, demam sedikit tapi saturasinya masih di atas 94-95 persen, dirawat saja di rumah. Biar rumah sakit diberikan untuk orang-orang memang yang membutuhkannya," ungkap Menkes.
Bagi pasien Covid-19 yang melakukan isoman dan membutuhkan obat-obatan, lanjut Menkes, dapat melalui apotek atau melalui telemedisin aplikasi. Pihak Kemenkes sudah menyiapkan lebih dari 20 juta dosis obat Covid-19.
"Kalau memang dibutuhkan obat-obatan anti virusnya kita sudah siapkan lebih dari 20 juta dosis Favipiravir atau Avigan dan Molnupiravir. Dua obat itu antivirus yang disetujui oleh organisasi profesi," tuturnya.
Baca juga: Jokowi: Pemerintah Lakukan Berbagai Persiapan Hadapi Lonjakan Omicron(asf)