Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Jum'at, 31 Oktober 2025
home global news detail berita

Tekan Laju Omicron, Pemerintah Terus Gencarkan 3T dan Vaksinasi

Garry Talentedo Kesawa Sabtu, 12 Februari 2022 - 20:05 WIB
Tekan Laju Omicron, Pemerintah Terus Gencarkan 3T dan Vaksinasi
Ilustrasi varian Omicron. (Foto: Langit7.id/iStock)
LANGIT7.ID, Jakarta - Pemerintah terus berupaya menekan angka penularan kasus Covid-19 yang didominasi varian Omicron melalui beragam upaya pencegahan dan mendorong laju vaksinasi. Strategi ini dianggap efektif guna menekan jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), per hari Jumat (11/2) pukul 17.00 WIB, pasien yang dirawat di rumah sakit mencapai 29 persen dari total kapasitas tempat tidur dan isolasi yang disediakan untuk pasien Covid-19 secara nasional. Sebagian besar pasien yang masuk rumah sakit juga memiliki gejala ringan dan tanpa gejala (OTG).

Baca juga: Pemerintah Dorong Produksi Vaksin Merah Putih untuk Donasi Internasional

"Kenaikan angka perawatan pasien ini memang harus dikontrol agar layanan kesehatan masyarakat tidak terpengaruh secara berarti. Dengan begitu, skema mendorong masyarakat yang bergejala ringan atau OTG untuk isolasi di rumah menjadi strategi pilihan agar pasien yang lebih membutuhkan, termasuk mereka yang bergejala berat dan kritis dapat memperoleh perawatan intensif," ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi dalam keterangan tertulisnya, dikutip Sabtu (12/2).

Selain itu, pemerintah juga terus meningkatkan testing. Nadia menjelaskan bahwa pemerintah sejauh ini sudah melakukan 416.065 spesimen yang dites tiap harinya.

Upaya lainnya ialah mendorong program vaksinasi nasional. Hingga 9 Februari 2022, Indonesia telah memiliki lebih dari 500 juta vaksin. Pada 11 Februari 2022, total 187,9 juta (90,23 persen) jumlah masyarakat Indonesia telah divaksinasi dosis pertama dan 134,6 juta (64,64 persen) telah divaksinasi dosis kedua.

"Masyarakat diimbau untuk mengikuti program vaksinasi pemerintah. Karena vaksinasi telah terbukti secara ilmiah mampu mengurangi risiko terburuk akibat terinfeksi Covid-19," kata Nadia.

Baca juga: RSPI Sulianti Saroso Ditetapkan sebagai Center of Excellent Penyakit Infeksi

Data Kemenkes periode 21 Januari hingga 8 Februari 2022, lanjut Nadia, menunjukkan dari 487 pasien Covid-19 yang meninggal, 66 persen di antaranya belum divaksinasi lengkap. Untuk itu Kemenkes mendorong masyarakat agar mengikuti program vaksinasi yang telah disediakan secara gratis oleh pemerintah, termasuk vaksinasi booster.

"Penelitian terbaru Kemenkes, Universitas Padjadjaran dan Universitas Indonesia menunjukkan mereka yang sudah mendapatkan vaksin Sinovac dua dosis, pemberian vaksin booster setengah dosis mampu meningkatkan antibodi yang sebanding dengan dosis penuh," ungkap Nadia.

Meski demikian, vaksinasi bukan satu-satunya cara untuk mampu mengurangi dampak terburuk Covid-19. Cara terbaik adalah melengkapi vaksinasi bersama protokol kesehatan yang disiplin seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
"Lewat semua cara pencegahan yang bisa dilakukan baik oleh pemerintah dan masyarakat diharapkan penularan Covid-19 yang didominasi Omicron bisa segera dilalui dan dikendalikan secepatnya," imbuh Nadia.

Baca juga:

Hadapi Lonjakan Omicron, Pemkot Bandung Pastikan Stok Tabung Oksigen Aman

Pemerintah Percepat Vaksinasi hingga Telemedisin Hadapi Omicron

(asf)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Jum'at 31 Oktober 2025
Imsak
03:59
Shubuh
04:09
Dhuhur
11:40
Ashar
14:55
Maghrib
17:49
Isya
19:00
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Ikhlas:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ
Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.
QS. Al-Ikhlas:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan