LANGIT7.ID, Jakarta - Banyak yang bertanya, bisakah berhubungan suami istri saat hari raya? Hari raya disini adalah Idul Fitri dan Idul Adha.
Pertanyaan tersebut muncul, karena hari tersebut merupakan hari yang istimewa atau hari kemenangan bagi kaum muslimin, di mana biasanya disambut dengan bersuka ria dan berbagi kegembiraan, sehingga mereka takut jika berhubungan suami istri akan mengurangi nilai pahala yang sudah dibangun saat bulan Ramadhan.
Lantas, bagaimana sebenarnya hukum berhubungan suami istri di hari raya idul fitri maupun hari raya idul adha?
Baca Juga: Jangan Sepelekan Dosa Pacaran saat Puasa Ramadhan, Berlipat-lipatPengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon, Buya Yahya mengatakan karena lebaran merupakan momen untuk bersenang-senang, maka boleh-boleh saja ketika ingin berhubungan suami istri di hari tersebut.
"Bukan sesuatu yang terlarang, apalagi namanya hari raya, hari untuk bersenang-senang. Makan enak, berhubungan suami istri tidak masalah," ujar Buya dikutip dari Al-Bahjah TV, Sabtu (30/4/2022).
Menurut Buya, orang yang mendapatkan ilmu bahwa saat lebaran tidak boleh berhubungan suami istri, itu merupakan ilmu yang tidak jelas asalnya.
"Terkadang, ada orang yang memiliki keyakinan aneh-aneh, bahkan ada yang mengatakan pada satu Muharam tidak bisa berhubungan suami istri, 10 Muharam juga tidak bisa dan terakhir pada saat hari raya tidak boleh berhubungan suami istri. Saya tidak tahu ilmu-ilmu seperti ini datangnya dari mana," tuturnya.
Baca Juga: Seperti Apa Seharusnya Posisi Toilet Berdasar Tuntunan Islam?"Padahal kita tahu bersama pada hari raya puasa juga tidak diperbolehkan, Anda bisa buka puasa dengan berbagai macam cara. Berhubung suami istri juga bisa Anda lakukan," imbuhnya.
Lebih lanjut, Buya berkata pada hari raya idul adha, hari tasyrik, dan hari raya idul fitri umat Islam tidak dibolehkan berpuasa. Makanya jika ingin berhubungan suami istri, tidak dilarang.
Ini harus ditekankan, karena ada keyakinan-keyakinan di kampung di mana pada satu Muharam tidak dibolehkan untuk berhubungan suami istri. Menurut dia, itu masih lazim. Adapula satu orang yang punya amalan, bahwa berhubungan suami istri hanya 10 Muharram, satu tahun sekali.
"Aneh-aneh sekali itu. Ilmunya bukan dari baginda Nabi, maka tersiksalah dia," ujarnya.
Baca Juga: Menu-menu Ini Wajib Ada di Keluarga Revalina S Temat Saat Lebaran(zhd)