Mengenang Lily Wahid: Adik Kandung Gus Dur dan Politisi dengan Bakat Seni

LANGIT7.ID, Jakarta - Adik Gus Dur, Lily Chodidjah Wahid (Lily Wahid) tutup usia pada Senin (9/5/2022). Sebelum wafat, Lily Wahid mengalami stroke yang disebabkan terbentuknya thrombus pada pembuluh darah di otak.

Gejala stroke itu timbul pada Sabtu (7/5/2022). Lily Wahid sempat dirawat di RS Jakarta Heart Center sejak 23 April 2022, karena sakit dada.

Sehari setelahnya, tim medis melakukan pemasangan stent pada pembuluh darang jantung. Setelah pemasangan dilakukan, kondisi Lily Wahid baik dan stabil.

Pada 4 Mei 2022, Lily Wahid dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) agar dapat ditangani dengan peralatan dan tim medis yang memadai. Dia sempat berada pada kondisi stabil pada 5-6 Mei 2022 sebelum akhirnya meninggal dunia pada Senin pukul 16.28 WIB di RSCM Jakarta.

Lily Wahid meninggal dunia pada sia 74 tahun. Dia lalu dimakamkan di Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur pada Selasa (10/5/2022).

Baca Juga: Inaya Wahid Ungkap Alasan Gus Dur Dicintai Semua Orang

Mengenang Lily Wahid

Lily Wahid merupakan anak kelima dari enam bersaudara. Selain Gus Dur, saudaranya yang juga dikenal sebagai tokoh di Indonesia adalah KH Sholahuddin Wahid (Gus Sholah). Keduanya yakni Gus Dur dan Gus Sholah sudah terlebih dahulu meninggal dunia.

Mengutip situs resmi Tebuireng, usia Lily Wahid baru 5 tahun saat sang ayah wafat meninggalkannya. Setelah itu, dia bersama empat kakaknya diasuh sang ibu yang sedang mengandung. Ibu dan kakaknya berjasa besar dalam menanamkan ajaran agama pada Lily Wahid.

Lily Wahid merupakan sosok wanita yang gemar membaca dan menyukai seni. Selain buku-buku pelajaran, dia juga suka membaca komik-komik silat. Di bidang seni, dia menyukai lagu dan musik.

Dia menyelesaikan sekolah dasar di SD Pewari. Hobi membaca membuat nilai-nilai Lily bagus di bangku sekolah. Masa-masa sekolah tidak hanya digunakan untuk belajar, tapi juga berorganisasi. Itu dipengaruhi karakter Lily yang suka bergaul dan aktif.

Saat duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA), Lily Wahid telah aktif di Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) dan KAPPI. Dia menjabat sebagai ketua satu.

Lily Wahid juga memindahkan IPPNU dari Yogyakarta ke Jakarta. Pada usia 18 tahun, dia tampil di panggung bersama Husni Thamrin, tokoh muda penggerak massa yang sangat terkenal pada masa peralihan.

Lily Wahid juga dikenal sebagai sosok wanita yang cerdas. Setelah tamat SMA, dia diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia UI). Hanya saja, kuliahnya hanya bertahan sampai tingkat III. Keinginan menjadi dokter tidak terpenuhi karena menikah pada 1970.

Setelah itu, dia terjun ke dunia politik dan menjadi anggota DPR periode 2009-2014 dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa timur II. Dia juga dipercaya menjabat Wakil Ketua Dewan Syuro DPP PKB.

Lily ditempatkan di Komisi I yang menangani Kementerian Luar Negeri Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia, Badan Intelijen Negara (BIN), dan Kementerian Pertahanan dan TNI.