LANGIT7.ID, Jakarta - Bisnis rintisan berbasis digital atau
startup di Indonesia mulai mengalami penurunan. Belum lama ini, LinkAja dan Zenius, dua startup digital di Tanah Air melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan karyawan.
Tren pemutusan hubungan kerja massal juga dilakukan beberapa
startup lain seperti Fabello, Tanihub, Uang Teman, Gojek, dan Grab. Bahkan sebelumnya, beberapa startup Indonesia gulung tikar antara lain Airy Rooms, Stoqo, Qlapa, dan Sorabel.
Menanggapi fenomena ini, Direktur
Center of Economic and Law Studies (CELIOS) , Bhima Yudhistira Adhinegara, menyebut ada 5 penyebab utama PHK startup digital. Pertama, produk yang kalah bersaing, sehingga kehilangan market share secara signifikan.
Baca Juga: Banyak Startup Digital Alami Paceklik, Ada Apa
Kedua, kesulitan mencari pendanaan baru akibat investor lebih selektif memilih startup. Ketiga, faktor makro ekonomi secara global penuh ketidakpastian sehingga investor menghindari pembelian saham startup yang persepsi resikonya tinggi.
"Terlebih ada kenaikan inflasi dan suku bunga di berbagai negara," kata Bhima kepada LANGIT7.ID, Selasa (30/5/2022).
Keempat, pasar mulai jenuh dan hipersensitif terhadap promo dan diskon. Jika aplikasi tidak memberikan diskon maka pengguna (
user) akan menurun drastis. Jadi budaya mencoba layanan aplikasi karena promo atau
cashback mulai berakhir.
Baca Juga: Amerika di Ambang Resesi, Akankah Berdampak ke Indonesia?
Kelima, pandangan bahwa pascapandemi user digital masih tinggi mulai terbantahkan. Pandemi memaksa masyarakat untuk go digital. Tapi saat mobilitas dilonggarkan banyak yang gunakan kesempatan untuk belanja di toko fisik.
Alumnus Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu mengatakan,
tech bubble bukan sesuatu yang mustahil terjadi di Indonesia. Sebagaimana sebelumnya pernah terjadi di Amerika Serikat pada awal 2000an, akibat investasi besar-besaran yang menaikkan nilai perusahaan di bursa saham melampaui nilai aslinya. Dalam waktu singkat akhirnya perusahaan digital di Amerika bertumbangan.
(jqf)