LANGIT7.ID - , Jakarta - Belum lama ini terjadi kekerasan di dunia kerja yang dialami pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DPJ).
Video viral yang memperlihatkan seorang atasan yang memukul bawahannya itu diunggah akun Instagram @wisataistimewa pada Senin (6/6/2022) lalu.
Sebelum itu ada sejumlah kasus
kekerasan di lingkungan kerja yang sempat naik ke publik. Meski bukan hal yang baru lagi, namun kondisi tersebut bisa membuat karyawan menjadi tidak aman dan nyaman di lingkungan kerjanya.
Baca juga: Pemukulan Pegawai Pajak Bekasi, Dirjen Pajak Buka SuaraPraktisi Human Resources, Dhea Rizky Ardini mengatakan perlu ada
support dari berbagai pihak untuk kasus kekerasan dalam lingkungan kerja. Misalnya dari tim, pemimpin organisasi atau perusahaan.
"Adanya
support dari lingkungan perusahaan sangatlah dibutuhkan. Agar korban lebih mudah bersuara," ujar Dhea kepada Langit7, Rabu (8/6/2022).
Dhea menyarankan untuk para korban berani mengungkapkan kondisinya atau mencari orang yang dipercaya untuk membantu. Sejauh ini, Dhea menambahkan, banyak kasus yang terjadi dalam jangka waktu lama karena korban tidak berani bersuara. Kondisi tersebut disebabkan karena lingkungan sekitar yang tidak mendukung.
"Saat ini, orang yang mengalami kekerasan bingung akan berbicara ke siapa. Pemikiran mereka nanti kalau sudah diadukan pelaku makin menjadi-jadi melakukan aksinya," ucapnya.
Lebih lanjut, alumni
Universitas Indonesia ini mengingatkan bahwa perusahaan berperan penting untuk memutus mata rantai kekerasan di dunia kerja.
Baca juga: Selain Kemenkeu, 4 Kasus Kekerasan Ini Terjadi di Kantor Pemerintah
"Perusahaan harus memberikan
save place yaitu tempat yang aman bagi para karyawan, di mana mereka bisa mengadukan jika ada kekerasan yang terjadi pada dirinya maupun karyawan lain," katanya.
Bentuk dukungan perusahaan bisa berupa memberi nomor aduan kasus kekerasan atau dengan menghubungi bagian HR saat mengalaminya. Cara lain yang bisa dilakukan perusahaan adalah dengan membuat kampanye stop abusing dengan menciptakan kultur yang baik.
"Intinya yang sangat meminimalisir kekerasan," lanjut Dhea.
Kemudian, dukungan tidak hanya dari perusahaan semata tapi juga dibutuhkan dari peran pemimpin untuk memperhatikan anggota timnya. Sehingga pemimpin dapat mengetahui penyimpangan yang dihadapi bawahannya.
"Jika pemimpin menemukan hal aneh, maka ia bisa segera komunikasikan ke tim HR atau pun yang lainnya untuk segera melakukan tindakan," pungkas Dhea.
Baca juga: Kekerasan di Dunia Kerja, Ketum DPN Permahi: Masuk Tindak Pidana(est)