Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Ahad, 26 Oktober 2025
home lifestyle muslim detail berita

Mengenal Fenomena Aphelion dan Hoaks Cuaca Bakal Lebih Dingin

mahmuda attar hussein Kamis, 14 Juli 2022 - 14:00 WIB
Mengenal Fenomena Aphelion dan Hoaks Cuaca Bakal Lebih Dingin
Mengenal Fenomena Aphelion dan Hoaks Cuaca Bakal Lebih Dingin. (Foto: Pixabay).
LANGIT7.ID, Jakarta - Fenomena Aphelion merupakan jarak saat bumi berada pada jarak paling jauh dari matahari. Kondisi ini menimbulkan hoaks cuaca yang lebih dingin dari biasanya.

Dalam pesan berantai yang beredar setiap bulan Juli, Fenomena Aphelion terjadi sampai Agustus. Jarak bumi ke matahari berkisar 152.000.000 km atau 66 persen lebih jauh.

Dampak fenomena Aphelion akan menyebabkan musim sakit. Sebab cuaca di bumi akan lebih dingin dari biasanya. Kondisi ini tentu menimbulkan sejumlah penyakit seperti flu.

Mengenal Fenomena Aphelion dan Hoaks Cuaca Bakal Lebih Dingin

Melansir laman resmi LAPAN pada Kamis (14/7/2022), kabar tersebut dipastikan hoaks. Sebab fenomena Aphelion terjadi setiap tahunnya pada bulan Juli bukan hanya di tahun-tahun tertentu.

Baca Juga: Fenomena Embun Upas, Suhu Dieng Tembus Minus 1 Derajat Celsius

Fenomena Aphelion berasal dari bahasa Yunani, yaitu 'apo' yang artinya jauh dan 'helion' yang merupakan dewa Matahari dalam peradaban Yunani Kuno.

Kondisi bumi menjauhi Matahari ini dikarenakan orbit Bumi tak sepenuhnya membentuk lingkaran sempurna, melainkan berbentuk elips dengan kelonjongan sekitar 1/60.

Hal ini tidak berdampak terhadap perubahan musim. Sebab perubahan musim ini dihasilkan dari kemiringan Bumi pada porosnya.

Mengenal Fenomena Aphelion dan Hoaks Cuaca Bakal Lebih Dingin

Tapi fenomena Aphelion hanya mempengaruhi periode musim. Misalnya masyarakat yang tinggal di belahan Bumi bagian utara sedang dilanda musim panas.

Lalu masyarakat yang tinggal di Bumi bagian selatan bakal merasakan musim dingin yang lebih panjang. Fenomena periode musim yang lebih panjang ini dikenal sebagai Siklus Milankovitch.

Profesor Riset Astronomi Astrofisika LAPAN Thomas Djamaluddin mengatakan, suhu udara dipengaruhi oleh distribusi panas di bumi akibat perubahan tahunan posisi matahari.

Mengenal Fenomena Aphelion dan Hoaks Cuaca Bakal Lebih Dingin

"Misal ketika matahari berada di belahan utara, belahan selatan mengalami musim dingin. Tekanan udara di belahan selatan juga lebih tinggi daripada belahan utara," ujarnya.

Hal itu menyebabkan angin bertiup dari selatan ke utara. Angin ini pula yang mendorong awan menjauh ke utara sehingga di suatu negara mengalami musim kemarau.

Mulyono yang saat itu menjabat sebagai Deputi Bidang Meteorologi BMKG pernah menyampaikan, fenomena Aphelion tidak memberi pengaruh signifikan terhadap penurunan suhu bumi.

"Perubahan jarak matahari ke bumi tidak terlalu signifikan mempengaruhi suhu permukaan bumi," ujar Mulyono.

Mengenal Fenomena Aphelion dan Hoaks Cuaca Bakal Lebih Dingin

(bal)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Ahad 26 Oktober 2025
Imsak
04:01
Shubuh
04:11
Dhuhur
11:40
Ashar
14:52
Maghrib
17:49
Isya
18:59
Lihat Selengkapnya
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ تَعَالَوْا اِلٰى كَلِمَةٍ سَوَاۤءٍۢ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ اَلَّا نَعْبُدَ اِلَّا اللّٰهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهٖ شَيْـًٔا وَّلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُوْلُوا اشْهَدُوْا بِاَنَّا مُسْلِمُوْنَ
Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) menuju kepada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah (kepada mereka), “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang Muslim.”
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan