Kala Sultan Mesir Ingin Menghancurkan Piramida

LANGIT7.ID - Pada abad ke-12, sultan muda Mesir, Al-Aziz Utsman, membuat keputusan kontroversi kala itu. Dia berniat ingin menghancurkan piramida, sebuah bangunan bersejarah dan menjadi ikon dari Mesir.

Al-Aziz Utsman adalah sultan kedua dinasti Ayyubiyah di Mesir. Dia adalah putra kedua Shalahuddin Al-Ayyubi.

Melansir msn.com, beberapa sumber sejarah menyebutkan, Al-Aziz percaya ada harta karun di dalam dan di bawah piramida tersebut.

Ada pula sejarawan yang menyebut, Al-Aziz ingin menghancurkan piramida tersebut agar batu-batunya bisa digunakan untuk membangun tembok kota baru. Pendapat ini yang banyak diambil sejarawan, karena raja-raja Mesir lain tidak merobohkan piramida kecil untuk diambil batunya.

Baca Juga: Kisah Sultan Mendapati Jasad Pemabuk dan Pezina yang Ternyata...

Al-Aziz dianggap tidak peduli dengan sisi historis dari piramida. Bahkan, dia diklaim awam terhadap sejarah piramida di Mesir. Dia hanya tahu piramida merupakan bangunan tua. Dia bahkan tak tahu jika piramida itu merupakan makam raja-raja Mesir kuno, dan malah mengasumsikan sebagai tempat menyimpan harta karun.

Kala itu, Al-Aziz memerintahkan untuk meruntuhkan Piramida Menkaure. Tapi dia tak menyangka perobohan piramida sama sulitnya saat membangun bangunan besar itu.

Para pekerja berhasil melonggarkan beberapa balok besar, tapi itu justru berbuah petaka. Balok itu jatuh dan menimpa beberapa pekerja yang berada di bawah. Proses peruntuhan itu tak semudah bayangan Al-Aziz. Butuh waktu yang sangat lama, hingga akhirnya dia membatalkan rencana itu.

Rencana serupa kembali terulang pada abad ke-19. Kala itu Muhammad Ali Pasha menjadi penguasa Mesir. Dia ingin mengobrak-abrik piramida agar batu-batunya bisa digunakan untuk membendung Sungai Nil.

Namun, menurut cerita yang beredar di tengah masyarakat Mesir, seorang kepala Insinyur asal Prancis, Linant Pasha, memberikan usulan berbeda kepada sang raja. Dia mempelajari arsitektur piramida menggunakan teori matematika.

Baca Juga: 7 Fakta Mengejutkan Bahasa Arab, Bahasa Tertua di Dunia yang Masih Eksis

Dari penelitian itu, dia menyimpulkan, sang raja bisa mendapatkan batu-batu yang diinginkan tanpa harus merobohkan piramida. Batu-batu itu bisa diambil dari Lahan tambang.

Namun cerita itu tidak bisa dipercaya 100 persen. Sebab, cerita itu bersumber dari Linant sendiri. Dia ketahuan beberapa kali mengubur fakta agar terdengar heroik.