Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Rabu, 18 September 2024
home global news detail berita

UAS: Demokrasi Seharusnya Membuka Kebebasan Berpikir

Suandri Ansah Rabu, 24 Agustus 2022 - 05:05 WIB
UAS: Demokrasi Seharusnya Membuka Kebebasan Berpikir
Ustadz Abdul Somad (foto: LANGIT7.ID/Muhajirin)
LANGIT7.ID, Jakarta - Ustadz Abdul Somad (UAS) mengkritik berbagai upaya pencekalan akibat perbedaan pemikiran atau pandangan. Dia sendiri sering mengalami berbagai upaya pelarangan ceramah di sejumlah tempat, baik masjid maupun universitas.

Menurut UAS, Indonesia sebagai negara penganut sistem demokrasi seharusnya mampu menjaga dan melindungi kebebasan berpikir dan berpendapat. Apalagi, Islam sebagai agama mayoritas penduduk mendorong umatnya untuk menggunakan akal.

Baca Juga: UAS: PT 20 Persen Monarki Berkedok Demokrasi

"Dengan berdemokrasi sesugguhnya kita dibebaskan berpikir. Bertarung itu lewat pertarungan argumentasi," kata UAS alam dialog nasional bertajuk Islam Adalah Elemen Utama Kekuatan NKRI, dikutip dari kanal YouTube Ustadz Abdul Somad Official, Selasa (23/8/2022).

UAS juga menyinggung isu politik identitas menjelang Pemilu 2024. Menurutnya, umat Islam berhak mengutarakan aspirasi dan pikiran politiknya dalam gelanggang demokrasi lima tahunan itu.

"Identitas Islam adalah akal, (di mana) ketika Allah SWT bertanya (dalam Al-Qur'an), ‘Kenapa kamu tidak menggunakan akal, kenapa tidak berpikir, kenapa tidak mengingat-ingat'," urai UAS.

UAS menjelaskan, dalam Islam ada neraka khusus yang disediakan bagi mereka yang tidak menggunakan akalnya. Neraka tersebut bernama Sa’ir.

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Islam Identitas Politik Kebangsaan

Allah SWT mengungkapkan di dalam Al-Qur’an bahwa orang-orang yang tidak punya akal inilah yang akan menjadi penghuni neraka Sa’ir. Mereka tidak menggunakan pendengaran dan akalnya untuk memahami petunjuk Allah Ta’ala.

وَقَالُوا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِي أَصْحَابِ السَّعِيرِ

Artinya: Dan mereka berkata: ‘Seandainya dulu kami di dunia mau mendengarkan dan mau menggunakan akal kami untuk memahami petunjuk Allah, maka mestinya sekarang kami tidak termasuk kedalam penghuni neraka yang menyala-nyala.’” (QS. Al-Mulk: 10).

"Tapi, hari ini berpikir merupakan sesuatu yang eksklusif, berlabel tinggi. Jadi siapa yang berpikir hari ini akan dicekal, tidak boleh masuk kampus, tidak boleh masuk Singapura," ujar pendakwah yang pernah ditolak masuk Singapura itu.

Baca Juga:

Problematika Umat Menurut UAS: Krisis Jahil dalam Agama, Ekonomi, dan Politik

Capres Harus Lebih Dua Pasang, Politik Identitas Harus Dihentikan

Nasaruddin Umar: Kemerdekaan Harus Berpegang Teguh pada Agama


(asf)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
right-1 (Desktop - langit7.id)
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Rabu 18 September 2024
Imsak
04:20
Shubuh
04:30
Dhuhur
11:50
Ashar
15:02
Maghrib
17:52
Isya
19:01
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ اِنَّ الْمَوْتَ الَّذِيْ تَفِرُّوْنَ مِنْهُ فَاِنَّهٗ مُلٰقِيْكُمْ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِلٰى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ࣖ
Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan