LANGIT7.ID, Jakarta - Bentrok antar kelompok pemuda atau yang dikenal dengan aksi tawuran bak tradisi yang tak kunjung usai. Seperti yang terjadi bentrokan antar dua kelompok pemuda di daerah Manggarai, Jakarta Selatan, Ahad (4/9/2022) kemarin.
CEO Rumah Konseling, Muhammad Iqbal mengatakan, aksi tawuran biasanya terjadi akibat tingginya angka pengangguran, adanya oknum provokator, dan budaya turun termurun dari senior atau orang-orang terdahulu yang sulit ditinggalkan.
Terkait hal tersebut, Iqbal menuturkan bahwa perlu dicari tahu salah satu penyebab terjadinya bentrokan antar dua kelompok. Lalu memberikan solusi dengan pendekatan-pendekatan tertentu.
"Jadi ada pendekatan-pendekatan yang konstruktif termasuk dengan edukasi termasuk, dengan pembekalan rohani melibatkan tokoh-tokoh masyakarat," kata iqbal saat di wawancara
Langit7, Senin (5/9/2022).
Baca Juga: Jangankan Memukul, di Gontor Membuli Saja Bisa DiusirLanjutnya, ia menambahkan, tawuran antar remaja kerap terjadi karena faktor komformitas. Seperti mendapatkan pengakuan dan eksistensi dari lingkungan pergaulan para pelaku tawuran.
"Maka perlu ada pendampingan psikologi, pembinaan, dan yang terpenting adalah peran orang tua dan keluarga yang menjadi salah satu elemen penting untuk diperkuat," jelasnya.
Ia juga menyampaikan, solusi yang efektif untuk meminimalisir terjadinya aksi tawuran, yakni dengan membina para pelaku dengan hal-hal yang positif sebagai kegiatan produktif agar anak-anak tidak terlibat aksi tawuran.
"Yang pertama lingkungan itu penting, bagaimana anak-anak ini dipertemukan dengan kelompok-kelompok yang positif. Apakah kelompok olahraga, kelompok seni sehingga mereka memiliki sebuah figur termasuk dengan pembinaan agama," ujarnya.
Baca Juga: Kenaikan Harga BBM Cerminkan Lemahnya Pemerintah Awasi Distribusi(zhd)